Hamas Akan Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Hizbullah Deklarasikan Kemenangan Ilahi
Perundungan gencatan senjata Israel-Hamas akan digelar, beberapa hari setelah Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Hamas dijadwalkan tiba di Kairo, Mesir, pada Sabtu (30/11/2024) untuk melakukan pembicaraan tentang kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
Kabar itu diungkapkan oleh seorang pejabat kelompok militan Palestina tersebut kepada AFP pada Jumat (29/11/2024).
"Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo besok untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tahanan di Jalur Gaza," kata pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya.
Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata Gaza serta pembebasan sandera.
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah mengupayakan beberapa gencatan senjata sebelumnya, tetapi selalu gagal.
Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Kabar delegasi Hamas yang kembali menghadiri perundingan gencatan senjata ini muncul beberapa hari setelah Israel dan Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata terlebih dahulu, Rabu (27/11/2024).
Mengutip Al Jazeera, pemimpin Hizbullah mengatakan dia akan bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk menegakkan gencatan senjata yang disepakati dengan Israel.
Dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata mulai berlaku, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan bahwa dia tidak ingin bersitegang dengan tentara Lebanon.
Berdasarkan gencatan senjata Israel-Hizbullah, tentara Lebanon akan dikerahkan ke Lebanon selatan selama 60 hari, sementara itu para pejuang Hizbullah dan pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut.
"Koordinasi antara kelompok perlawanan (Hizbullah) dan tentara Lebanon akan dilakukan pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian tersebut," kata Qassem, Jumat (29/11/2024).
"Kami akan bekerja untuk memperkuat kapasitas pertahanan Lebanon," katanya.
Baca juga: Netanyahu: Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Operasi Militer Berlanjut
"Perlawanan akan siap untuk mencegah musuh memanfaatkan kelemahan Lebanon bersama dengan mitra kami, terutama tentara," tambahnya.
Militer Lebanon telah mengirim sejumlah pasukan ke wilayah selatan dan sedang mempersiapkan rencana pengerahan pasukan secara rinci untuk dibagikan kepada kabinet Lebanon, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip sumber dan pejabat keamanan.
Namun, gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah Lebanon terbilang rapuh.