Hasil Survei: Ganjar Kuasai Basis Pemilih Jokowi, Prabowo dan Anies Rebutan Pemilih Anti-Jokowi
Nama Prabowo selalu bersaing ketat dengan dua kandidat lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hitung mundur menuju pemilu presiden 2024 terus berjalan.
Hingga penghujung 2021, beberapa lembaga survei politik kedapatan merilis hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh yang dinilai akan menjadi kandidat calon presiden (capres) potensial.
Salah satu nama yang selalu muncul dan menjadi perbincangan adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Bukan tanpa sebab, elektabilitas Prabowo dalam survei-survei tersebut terbilang tinggi hingga kerap menduduki posisi teratas.
Nama Prabowo selalu bersaing ketat dengan dua kandidat lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketiganya selalu mendominasi tiga urutan teratas dalam tiap lembaga survei politik.
Terbaru, survei Charta Politika Indonesia menyajikan hasil dimana elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.
Baca juga: Gerindra Sumut Sepakat Usung Prabowo Jadi Capres, Muzani: Doakan Beliau Terpilih Jadi Presiden 2024
Dari simulasi 10 nama, Ganjar berhasil unggul dengan elektabilitas sebesar 28,2%, sementara Prabowo menempel di bawahnya (23,8%) dan Anies (19,6%).
"Ganjar Pranowo sangat kuat di Jawa, dia menguasai daerah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Ini basis pemilih Jokowi. Kalau Prabowo Subianto menguasai Jawa Barat, Sulawesi, Maluku dan Papua. Dulu Prabowo menguasai Sumatera dan Kalimantan juga, tapi kita tahu sekarang sudah terpecah dengan suara Anies Baswedan yang mengambil alih daerah itu," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Senin (20/12/2021).
Sementara, dalam survei Indikator Politik Indonesia pada 2-6 November 2021, keunggulan Prabowo selalu terlihat.
Menteri Pertahanan itu unggul dalam tiap simulasi meski beberapa kali simulasi dilakukan.
Dari simulasi 10 nama, didapati elektabilitas Prabowo sebesar 26,9%. Unggul atas Ganjar
(23,2%) dan Anies (16,7%).
"Jadi kami belum menemukan data bahwa Pak Prabowo ada di bawah nama Ganjar atau Anies. Jadi survei rutin yang kami gelar menemukan pola Pak Prabowo, masih di peringkat pertama tetapi tidak signifikan terutama dibanding elektabilitas Ganjar, tidak ada yang dapat lebih dari 35 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Begitu pula hasil survei Voxpopuli Research Center dimana menunjukkan adanya persaingan ketat antara Prabowo dan Ganjar memperebutkan peringkat pertama dalam bursa calon presiden.
Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja menyebut Prabowo memiliki tingkat elektabilitas 19,3% dan terpaut tipis dari Ganjar sebesar 19,1%. Anies berada di urutan ketiga dengan 10,8%.
Kemungkinan besar peluang satu lawan satu terjadi, lanjutnya, jika Prabowo dan Ganjar bertarung dalam pemilu mendatang. Untuk saat ini tren dukungan terhadap Prabowo cenderung stabil.
Sedangkan Ganjar berpeluang meningkatkan elektabilitasnya.
"Prabowo dan Ganjar berebut posisi unggulan dalam bursa capres 2024. Yang diperlukan adalah figur pasangan calon wakil presiden yang dapat memperkuat dukungan publik dan menggalang koalisi partai- partai pengusung," kata Achmad.
Berbeda, survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang diluncurkan 4 Desember lalu menunjukkan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan data tersebut berdasarkan hasil survei yang menanyakan masyarakat jika pilpres dilakukan hari ini.
Di posisi teratas, ada nama Anies dengan raihan 21,3%. Di urutan kedua, kolega Prabowo yakni
Sandiaga Uno (13,8%). Setelahnya ada Ganjar (11,6%) dan baru disusul oleh Prabowo (8,4%).
Dedi menilai meningkatnya elektabilitas Sandiaga terjadi akibat masyarakat yang mulai jenuh terhadap Prabowo.
"Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo. Sandiaga Uno, belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo, ini tentu dilematis," kata Dedi Kurnia.
Adapun dari survei Indopol dengan pertanyaan 'top of mind pilihan presiden' apabila pemilihan diadakan saat ini Ganjar dan Prabowo berada di dua posisi teratas.
Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto menyebut elektabilitas Ganjar mencapai angka 13,98%.
"Disusul oleh nama Prabowo Subianto sebesar 13,98% dan Anies Baswedan sebesar 10,41%," kata Ratno.
Tetapi survei mengenai dinamika elektabilitas capres 2024 dengan pertanyaan semiterbuka justru menghasilkan Prabowo menempati urutan teratas dengan perolehan sebesar 17,24%.
Kemudian, urutan selanjutnya diduduki oleh Ganjar sebesar 17,15% dan Anies sebesar 13,58%.
Di sisi lain, Populi Center turut menggelar survei terkait dinamika politik menuju pemilu 2024.
Peneliti Populi Center Nurul Fatin Afifah mengatakan Ganjar mendapatkan dukungan terbanyak saat masyarakat ditanya mengenai tingkat dukungan, apakah akan memilih lima tokoh yang disebutkan apabila tokoh tersebut maju sebagai calon presiden.
Pemilih yang menyatakan akan memilih apabila figur Ganjar Pranowo maju sebagai Presiden sebesar 58,3%, dan pemilih yang menyatakan tidak akan memilihnya 29,1%.
Untuk figur Anies Baswedan sebesar 47,3% pemilih menyatakan akan memilih, dan sebesar 41,4% tidak memilih.
Untuk figur Prabowo Subianto sebesar 46,6% pemilih menyatakan akan memilih, dan sebesar 44,1% menyatakan tidak akan memilih.
"Hasil ini menunjukkan bahwa dari kelima tokoh yang ditanyakan kepada responden secara terpisah, pada saat ini Ganjar Pranowo mendapatkan paling banyak dukungan. Tapi hasil survei hanya menunjukkan mengenai potensi tingkat dukungan pada saat ini, dan bukan tingkat elektabilitas dari kelima tokoh tersebut," kata Nurul. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.