Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru pada 24 Desember 2021 Meningkat 34,5%
Pihak Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik pada 24 Desember 2021 meningkat 34,5% dari lalu lintas normal.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Operation and Maintenance Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, mengungkapkan pihaknya memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 24 Desember 2021 meningkat 34,5 persen dari lalu lintas normal.
Sementara itu, khusus area DKI Jakarta, saat ini telah terjadi peningkatan volume lalu lintas keluar Jakarta sebanyak 8,1 persen dari lalu lintas normal, terhitung dari H-8 sampai H-5 Natal sebanyak 648.000 atau meningkat 48.000 dari lalu lintas normal.
Hal tersebut diungkap Atika dalam konferensi pers virtual Jasa Marga Siaga Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Rabu (22/12/2021).
"Prediksi puncak arus mudik pada tanggal 24 Desember 2021 meningkat 34,5 persen dari lalu lintas normal November dan arus balik tanggal 2 Januari meningkat 26,5 persen dari lalu lintas normal November."
"Realisasi volume lalu lintas keluar Jakarta pada 4 GT utama pada H-8 sampai H-5 Natal sebanyak 648.000 kendaraan atau meningkat 8,1 persen dari lalu lintas normal November yakni 600 ribu kendaraan," kata Atika.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Menko PMK Cek Pos Operasi Lilin 2021 di Pelabuhan Merak
Untuk itu, demi mengantisipasi kepadatan lalu lintas kendaraan, Jasa Marga akan membentuk Satgas Jasa Marga (JM) Siaga Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Untuk diketahui, pembentukan Satgas JM Siaga Nataru 2022 serta Satgas JM Siaga Penanggulangan Kondisi Darurat dengan kick off sejak tanggal 18 November 2021 lalu.
Dalam praktiknya, JM Siaga akan melakukan pengawasan pelaksanaan transportasi melalui Posko Pusat Nataru oleh Kementerian Perhubungan.
Termasuk melakukan identifikasi lokasi rawan kepadatan dan penanganannya.
Satgas JM Siaga juga berupaya mengoptimalkan kapasitas lajur dan memastikan bahu jalan bersih dari gangguan kendaraan.
"(Yakni) menghentikan sementara pekerjaan konstruksi yang berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di jalan tol."
"Melakukan upaya kuratif dan preventif antisipasi genangan di jalan tol."
"Dan memastikan keberfungsian peralatan tol dan kelengkapan operasional di gerbang tol serta peningkatan pelayanan transaksi dengan emnyiapkan mobile reader."
"(Termasuk) memastikan keberfungsian CCTV, VMS, VMS mobile, RTMS, Radio komunikasi, dan mengoptimalkan JMTC," kata Atika.