Jelang Pemilihan Rais Aam PBNU, Muktamirin Sempat Bersitegang dengan Panitia
uktamirin sempat bersitegang dengan panitia di dalam ruang sidang pleno pemilihan Rais Aam Muktamar ke-34 NU di GSG Unila, Kamis, 23/12/2021) malam.
Editor: Arif Fajar Nasucha
Diketahui, nama Wapres Ma’ruf Amin masuk dalam tim AHWA bersama delapan kiai sepuh NU lainnya.
Adapun sejumlah nama yang masuk kedalam tim AHWA ini diantaranya KH Dimyati Rais, KH Mustofa Bisri dan KH Anwar Mansur.
Untuk posisi Ketua Umum PBNU, ada dua nama yang digadang akan bersaing ketat memperbutkan posisi ketua umum PBNU.
Kedua nama tersebut adalah KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf.
Sebelumnya kedua kubu telah mengklaim mendapatkan dukungan dari PWNU dan PCNU untuk maju sebagai Ketua Umum PBNU.
Bahkan, dari pantauan Tribun Lampung di sekitar lokasi sidang pleno di GSG Universitas Lampung (Unila) telah banyak terpasang papan bunga ucapan selamat untuk KH Said Aqil Siradj.
Seperti diketahui, malam ini Ketum PBNU ditentukan, mekanismenya PCNU usulkan nama baru kemudian dimusyawarahkan dan selanjutnya voting.
Diketahui, gelaran Muktamar ke-34 NU memasuki agenda pemilihan Ketua Umum PBNU.
Tak hanya nama Said Aqil Siradj dan Gus Yahya. Dua nama lainnya juga digadang meramaikan bursa calon ketua umum PBNU.
Kedua nama tersebut yakni KH Marzuki Mustamar dari PWNU Jawa Timur, dan juga ada nama KH As’ad Said Ali.
Mengenai mekanisme pemilihan Ketum PBNU tersebut, Ketua SC Muktamar ke-34 NU Muhammad Nuh menjelaskan, nantinya setiap cabang mengusulkan nama.
Menurutnya, siapa saja boleh mengusulkan nama-nama sebagai calon kandidat ketua umum.
Namun, kata Nuh, ada syarat minimal dukungan untuk bisa ditetapkan sebagai calon ketua umum.
"Minimal 99 suara. Siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon Ketum PBNU," ungkap Nuh, saat diwawancarai di GSG UIN Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.