Polisi: Teroris yang Ditangkap di Kalteng Admin Grup WA Jamaah Ansharut Daulah
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan AZE menjadi admin dua grup JAD sekaligus.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyebutkan terduga teroris berinisial AZE yang ditangkap di Kalimantan Tengah (Kalteng), diduga merupakan admin grup WhatsApp (WA) Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sebagaimana diketahui, AZE menjadi satu dari tiga teroris JAD yang dicokok oleh Densus 88 Antiteror Polri di Kalteng pada 21-22 Desember 2021 lalu.
Adapun AZE ditangkap di Ketapang, Kota Waringin, Kalteng.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan AZE menjadi admin dua grup JAD sekaligus.
Baca juga: 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalteng Diduga Rekrut Anggota dan Cari Dukungan di Kota Sampit
Grup itu pun aktif membagikan informasi berbagai kegiatan JAD yang dilakukan di wilayah Kalteng.
"AZE membuat dan menjadi admin dalam grup internal mereka. Ada 2 grup WA yang mana 2 grup tersebut saling memberikan informasi dan juga memberikan tutorial dan juga informasi terhadap kegiatan jaringan JAD," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Selain jadi admin grup WA, AZE juga ternyata pernah mengikuti kegiatan latihan fisik atau latihan menembak bersama anggota JAD lain. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci lokasinya.
"Hasil penyelidikan berperan melakukan latihan bersama dengan MS. MS ini tersangka yang ditangkap Densus sebelumnya dan telah melakukan latihan fisik atau idad. Latihan fisik, latihan militer atau persenjataan dan latihan menembak," jelas Ramadhan.
Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris JI di Semarang, Solo, dan Sukoharjo
Lebih lanjut, Ramadhan menjelaskan penegakan hukum terhadap AZE merupakan upaya tim Densus 88 Antiteror Polri untuk mengantisipasi adanya aksi teroris di tanah air.
"Di mana hasil pemeriksaan para pelaku teror sudah merencakan pembelian senjata dengan persiapan idad. Idad itu artinya pelatihan fisik, termasuk pelatihan militer dan pelatihan menembak. Serta di dalam penyelidikan dan penyidikan Densus telah menemukan perencanaan-perencanaan yang dilakukan kelompok ini," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap total tiga terduga teroris di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 21-22 Desember 2021. Mereka diduga tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan ketiga teroris tersebut ditangkap di tempat terpisah di wilayah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
"Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap 3 orang tersangka yang mana dari 3 orang tersangka itu bagian dari terorisme JAD," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Namun demikian, Ramadhan masih belum merinci terkait peran ketiga terduga teroris yang ditangkap tersebut.
Hingga saat ini, penyidik masih tengah melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.
"Densus 88 akan melakukan pendalaman dan pengembang untuk menentukan peran ketiga tersangka teroris tersebut," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.