Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sahroni Minta Polisi Semakin Serius Berantas Mafia Tanah di Indonesia

Jaringan mafia tanah harus dibasmi hingga tuntas dan polisi perlu bekerja maksimal demi mencegah para mafia tanah beraksi lagi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sahroni Minta Polisi Semakin Serius Berantas Mafia Tanah di Indonesia
Ist
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat kunjungan kerja spesifik Komisi III DPR RI ke Kapolda DI Yogyakarta, Kamis (30/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri menetapkan 10 tersangka terkait kasus mafia tanah di Cakung, Jakarta Timur.

Dari 10 tersangka yang berhasil dibekuk, sebanyak delapan tersangka merupakan pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN), satu orang pensiunan pegawai BPN, dan satu lainnya warga sipil.

Menanggapi penangkapan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menegaskan jaringan mafia tanah harus dibasmi hingga tuntas dan polisi perlu bekerja maksimal demi mencegah para mafia tanah beraksi lagi.

"Kasus mafia tanah ini nyata, keberadaannya sangat meresahkan masyarakat, karena tidak sedikit laporan yang masuk terkait hal ini. Bahkan menurut ombudsman terdapat sekitar 2000 kasus per tahun se-Indonesia. Ini tentunya insiden yang memprihatinkan dan polisi wajib mengusut dan menjaring para mafia tanah ini hingga tuntas. Tidak hanya di Jakarta, namun juga di berbagai daerah lainnya," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Komisi III DPR: Mafia Tanah Harus Dibongkar dan Ditangkap

Menurut Sahroni, mafia tanah yang merajalela tentunya membuat masyarakat sangat dirugikan.

Selain itu, para mafia ini juga diyakini memiliki jaringan yang luas, yang tidak hanya para pelaku sipil.

BERITA REKOMENDASI

"Kita tahu setiap ada kasus mafia tanah, yang terlibat tidak hanya pelaku. Namun juga petugas pertanahan, hingga notaris. Karenanya saya meminta pada Bareskrim Polri agar usut tuntas semuanya, dan tangkap seluruh jaringannya. Selain itu, polisi juga perlu melakukan kordinasi dengan lembaga negara lain terkait agar upaya penelusurannya maksimal," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas