Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Tugas Penting Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, Kuatkan Institusi hingga Pembenahan SDM

Gus Yahya miliki tiga tugas penting usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru, menggantikan KH Said Aqil Siradj

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
zoom-in 3 Tugas Penting Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, Kuatkan Institusi hingga Pembenahan SDM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021)- Gus Yahya miliki tiga tugas penting usai terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. 

TRIBUNNEWS.COM -  KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya miliki tiga tugas penting usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru, menggantikan KH Said Aqil Siradj.

Dalam memimpin roda organisasi hingga 2026 ke depan, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), KH Maman Imanulhaq menyebut Gus Yahya harus menjadi garda depan dalam penguatan institusi NU.

Di bawah pimpinan Gus Yahya pula, ke depan NU juga harus menjadi lokomotif untuk melakukan transformasi digital.

Tugas lainnya yang tidak kalah penting yakni penguatan dan pembenahan manajemen sumber daya manusia (SDM).

Baik di dalam warga Nahdliyin maupun kepada publik pada umumnya. 

"NU tidak hanya sekedar hanya melakukan transformasi digital, tetapi lebih dari itu yakni melakukan penguatan SDM untuk menjawab tantangan zaman," kata Kiai Maman dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (25/12/2021). 

Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Bakal Libatkan Said Aqil dalam Kepengurusan

Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo yakni tentang tantangan NU ke depan.

Berita Rekomendasi

Menurut Kiai Maman, Gus Yahya juga harus mampu menafsirkan serta menjawab harapan Jokowi, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun dalam konteks kebudayaan.

Jokowi Ingin Santri dan Ulama Melek Digital

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin masyarakat Indonesia, khususnya para santri dan ulama melek teknologi di era digital seperti sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Muktamar NU ke-34 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Seputih Jaya, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

"Ini memang kerja besar, tetapi saya melihat potensi santri dan ulama itu ada, tinggal merajutnya."

Baca juga: Pidato Said Aqil pada Muktamar ke-34 NU, Nasionalisme dan Agama Harus saling Menguatkan

"Berkaitan dengan teknologi, saya melihat (santri-santri) yang pintar-pintar lulusan teknologi ini sangat banyak sekali."

"Karena apapun ke depan yang namanya teknologi itu, mau tidak mau kita harus masuk."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas