3 Tugas Penting Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, Kuatkan Institusi hingga Pembenahan SDM
Gus Yahya miliki tiga tugas penting usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru, menggantikan KH Said Aqil Siradj
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
![3 Tugas Penting Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, Kuatkan Institusi hingga Pembenahan SDM](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wawancara-khusus-tribun-network-dengan-gus-yahya_20211204_174206.jpg)
"Untuk itu kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat, bagi masyarakat, maslahat bagi rakyat."
"Jangan sampai ini malah merusak dan membuat hal-hal yang negatif bagi rakyat kita," kata Jokowi yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/12/2021).
Sehingga, perlu adanya sebuah upaya bersama untuk membangun peradaban dunia.
Lalu, bagaimana cara memengaruhi kebijakan-kebijakan dunia (untuk dapat) berpihak pada negara-negara miskin, negara berkembang, negara kecil atau negara-negara kepulauan.
Baca juga: Disentil Kiai Said Soal Pemerataan Ekonomi di Muktamar NU, Jokowi Akui Tidak Gampang
"Utamanya dalam hal digitalisasi, perubahan iklim dan ekonomi hijau."
"Terakhir, saya juga berterima kasih kepada NU yang telah mengawal toleransi, kemajemukan, mengawal Pancasila dan UUD 1945, mengawal Kebhinekaan kita, mengawal NKRI," pungkas Jokowi.
Respons Pemerintah usai Gus Yahya Terpilih Jadi Ketum PBNU
Atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya jadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026, pemerintah beri respon.
Melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Akhmad, pemerintah apresiasi dan beri ucapan selamat kepada Gus Yahya.
Selain karena Gus Yahya bukan orang asing bagi pemerintahan, pemilihan Muktamar ke-34 NU ini menjadi bukti begitu kuatnya aspirasi rakyat untuk melakukan regenerasi kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU).
"Beliau pernah menjadi Wantimpres. Tentunya Pemerintah sangat senang dengan terpilihnya Gus Yahya ini."
"Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU," kata Rumadi dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (25/12/2021).
Rumadi berharap, NU terus menjaga khiitahnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang menjaga keislaman dan keindonesiaannya di bawah kepemimpinan Ketua PBNU baru.
Baca juga: Effendi Choirie Optimistis Gus Yahya Mampu Jalankan Amanah Muktamar Jadikan NU Pelopor Civil Society
Juga menjadi pilar untuk memperkuat agenda nasional pemerintah terkait moderasi beragama.
"NU organisasi yang supportif terhadap pemerintah sejauh kebijakan pemerintah sejalan dengan prinsip-prinsip NU," tegasnya.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Srihandriatmo Malau/Taufik Ismail)