Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bali dan Sulawesi Utara Wilayah Percontohan Dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama Terbaik

Provinsi Bali dan Sulawesi Utara menjadi wilayah dengan indeks kerukunan umat beragama atau indeks relijiusitas yang terbaik.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bali dan Sulawesi Utara Wilayah Percontohan Dengan Indeks Kerukunan Umat Beragama Terbaik
Ist
Pulau Bali 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Bali dan Sulawesi Utara menjadi wilayah dengan indeks kerukunan umat beragama atau indeks relijiusitas yang terbaik.

Plt Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik Kementerian Agama (Kemenag), Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono menjelaskan indeks kerukunan umat beragama atau indeks relijiusitas merupakan program pioritas Kemenag untuk melihat indeks kerukunan disuatu daerah atau wilayah.

Sulawesi Utara sendiri menurutnya menjadi laboratorium hidup, dimana orang bisa melihat secara nyata kerukunan umat beragama setiap harinya.

"Manado itu disebutkan sebagai 'Pulau Seribu Gereja', namun demikian disana juga banyak rumah ibadah lainnya. Bahkan masjid diantara berbagai gereja," kata Adiyarto dalam sesi wawancara dengan Berita Satu, Minggu (26/12/2021).

Bali juga menjadi percontohan wilayah dengan indeks kerukunan umat beragama atau indeks relijiusitas yang baik.

Adiyarto mengatakan meskipun didominasi Pura, di Bali juga banyak rumah ibadah lainnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan ada satu kawasan bernama Puja Mandala, dimana kawasan itu ada 6 rumah ibadah yang didirikan bersamaan dan berdekatan.

"Ini menunjukkan contoh kecil. Dan semakin banyak daerah di Indonesia yang memiliki indeks, dalam hal ini indeks kerukunan umat beragama yang tinggi," ujarnya.

Menurutnya sekarang ini sudah banyak wilayah yang telah mencapai indeks kerukunan umat beragama.

Adiyarto mengungkapkan pada dasarnya tolak ukur moderasi beragama dalam komitmen kebangsaan, bukan hanya sekedar kerukunan saja.

Akan tetapi hal ini perlu sinergi bagaimana umat antar agama saling bekerja sama dan menciptakan hal yang lebih baik.

"Dari indeks relijiusitas itu kita bisa melihat potensi konflik yang terjadi di masing-masing daerah, itu bisa dijadikan tolak ukur," ungkapnya.

Adiyarto mengatakan perbedaan adalah anugrah Tuhan.

Menurutnya dengan perbedaan itu kesadaran akan kekurangan masing-masing, sehingga akan timbul hasrat untuk selalu bekerja sama, karena tidak semua hal dapat dilakukan secara sendiri-sendiri.

"Pancasila adalah landasan untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa, terutama masalah kebhinekaan," ujar Adiyarto.

"Kalau kita mencari solusi dengan mengamalkan Pancasila ini menjadi hal yang sudah saling berkaitan," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas