TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Presiden Jokowi untuk mendigitalisasi sektor pendidikan terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Rema Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khusus mengadakan seminar terkait digitalisasi pendidikan.

Menghadirkan berbagai narasumber dari daerah dan nasional, BEM Rema UPI membedah kebijakan pemerintah di bidang digitalisasi pendidikan dengan tema “Digitalisasi Sekolah: Meretas Batas Ruang Pembelajaran Tradisional” di Bandung, Selasa (29/12/2021).

Presiden BEM Rema UPI Endang Sutanto menuturkan kebijakan di bidang pendidikan yang baik akan terus didukung.

Terutama ada komitmen dari pemerintahan Presiden Jokowi untuk mendigitalisasi pendidikan dengan berbagai bantuan dan anggaran yang telah di keluarkan.

"Kita sebagai warga negara yang baik tentu sangat mendukung program digitalisasi Presiden Jokowi. Ini suatu program yang positif,” ujar Endang.

Baca juga: KPAI: 207 Anak jadi Korban Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Selama 2021

Tahun 2021, pemerintah menggelontorkan Rp 3,7 triliun melalui dua alokasi dana.

Melalui Kemendikbud senilai Rp 1,3 triliun dan kedua senilai Rp 2,4 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.

Menurutnya seiring perkembangan dan modernisasi zaman, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan termasuk di dunia pendidikan.

Sebab itu, hal demikian tidak bisa lagi terhindarkan.

Baca juga: IU Donasikan Miliaran Rupiah untuk Beasiswa Pendidikan dan Perempuan Pasien Kanker

Endang menambahkan, transformasi digital era Presiden Jokowi yang sudah berjalan berdampak positif bagi keberlangsungan pendidikan di Indonesia.

Ke depan dia berharap pemerintah terus melakukan terobosan bagi pendidikan Indonesia.

"Apalagi digitalisasi ini tidak bisa dihindari seiring berkembangnya zaman. Sebagai mahasiswa tentu sangat mendukung terhadap digitalisasi pendidikan ini. Apalagi ketika ada kebijakan dari pemerintah khususnya kebijakan untuk perbaikan ke depannya," kata Endang.