Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia Bawa Tes PCR Palsu, Satgas Covid19 Perketat Pintu Masuk Laut

Satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia terbukti membawa hasil tes PCR palsu saat masuk ke Indonesia.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia Bawa Tes PCR Palsu, Satgas Covid19 Perketat Pintu Masuk Laut
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam menyemprotkan cairan disinfektan kepada ABK Kapal Han Rong 369 usai tiba di Pelabuhan PT Bias Delta Pratama Layup Anchorage, Pulau Galang, Kota Batam, Rabu (30/12). Kementrian Luar Negeri repatriasi 6 WNI (1 jenazah) yang bekerja sebagai ABK Kapal Han Rong yang tertahan kepulangannya selama berbulan-bulan akibat terjadi penutupan pelabuhan dan melarang proses penurunan kapal asing di beberapa negara saat pandemi Covid-19 - Satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia terbukti membawa hasil tes PCR palsu saat masuk ke Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia terbukti membawa hasil tes PCR palsu saat masuk ke Indonesia.

Ia dikabarkan masuk melalui jalur laut dari Batam, Kepulauan Riau. 

Menyikapi kabar ini, Satgas Penanganan Covid-19 bergegas perketat pengawasan di pintu perbatasan jalur laut.

Ini dilakukan menyusul merebaknya Covid-19 varian Omicron yang saat ini menjadi masalah dunia.

Hal tersebut diungkap oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Sumpah Serapah Tuchel Setelah Chelsea Tertinggal 8 Poin dari City Plus Banyak yang Covid dan Cedera

Baca juga: WHO Khawatir Penyebaran Varian Omicron dan Delta Picu Tsunami Covid-19

Entry test untuk setiap orang yang datang, sebagian besar PMI dari Malaysia dan Singapura, (tes ini) menjadi keharusan," kata Fajar.

Untuk diketahui, sebagai salah satu gerbang kedatangan laut yang dibuka pemerintah, rata-rata kedatangan harian yang masuk melalui pintu Batam mencapai 250 orang.

Berita Rekomendasi

Mereka mayoritas berasal dari Singapura, Johor dan Malaysia.

Oleh karena itu, pemerintah sedianya harus menambah tempat karantina bagi para pelaku perjalanan luar negeri.

Hal ini dilakukan karena saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, pelajar dan ASN di Batam sudah mencapai 95 persen.

Baca juga: Sepanjang 2021, BPJS Kesehatan Verifikasi Klaim Covid-19 Sebanyak 2,3 Juta Kasus

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah."

"Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” tambah Fajar.

Sementara, tempat karantina hotel hanya terserap sebesar 32 persen.

Belum Temukan Kasus Omicron

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas