Persiapan KTT G20 di Bali, Erick Thohir Minta PLN Tidak Ada Mati Lampu
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk maksimal dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, pada Oktober 2022, mendatang.
Erick meminta petugas PLN terus bersiaga mencegah mati lampu di lokasi-lokasi penting, seperti hotel tempat kepala negara berkumpul maupun saat konferensi berlangsung.
"Itu yang paling penting. Dengan alasan apa pun tidak boleh mati lampu," kata Erick Thohir saat mengecek kesiapan PLN dI Bali, dalam keterangannya, Kamis (30/12/2021).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengklaim sistem kelistrikan Bali sudah siap untuk menyelenggarakan KTT G20.
Ia mengatakan, masih ada cadangan daya atau reserve margin sebesar 567,8 MW atau 42,9 persen dari total yang tersedia di Bali.
"Khusus KTT G20, kami akan tingkatkan 40 persen, sambil kita tingkatkan utilisasi aset," ujar Darmawan.
Baca juga: Kembangkan Program Banjar Creative Space, Erick Thohir Harap Ekonomi Bali Segera Bangkit
Darmawan juga menambahkan, PLN sudah melalukan proses relokasi pembangkit dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati ke Pembangkit Listrik tenaga gas (PLTG) Pesanggaran sebesar 100 MW.
Proses ini ditargetkan selesai pada Oktober 2022.
Sehingga pada saat KTT berlangsung, total daya mampu sistem di Bali akan memiliki kapasitas sebesar 1.422,1 MW. PLN juga memprediksikan beban puncak saat penyelenggaraan KTT G20 sebesar 980 MW.
Untuk menjaga pasokan listrik ini, PLN juga akan menerjunkan 550 petugas siaga untuk mengamankan pembangkit sampai dengan lokasi venue acara setiap hari.
"Untuk memastikan keandalan pasokan listrik 24 jam selama kegiatan KTT G20 berlangsung, PLN pun membagi para petugas ini menjadi tiga shift," ujarnya.
Baca juga: Tinjau Bandara Bali, Erick Thohir Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan KTT G20
PLN juga menyiagakan 12 unit mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan 26 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas 7.660 kilo Volt Ampere (kVA).
Kemudian, 55 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 5.370 kVA, 31 unit Genset Mobile berdaya 4.490 kVA. Selain itu, ada juga 59 unit mobil, 23 unit reaksi cepat, serta 104 unit sepeda motor untuk pelayanan teknik (Yantek).
Selain pasokan listrik, PLN juga menyiapkan infrastruktur pengisian energi kendaraan listrik. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi rencana para kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik.
"Sebagaimana informasi yang kami terima, akan ada 500 mobil listrik yang akan digunakan oleh para delegasi KTT G20," jelas Darmawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.