Hadapi Puncak Arus Balik Nataru, Korlantas Polri dan Kemenhub Tingkatkan Antisipasi
Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terjadi pada 1-2 Januari 2022.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terjadi pada 1-2 Januari 2022.
Untuk itu, dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2021 pihaknya bersama sejumlah pihak terkait sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi arus balik Nataru.
"Masukan dari Polda dan Dishub di wilayah masing-masing, kita mengantisipasi ada dua kegiatan ke depan, karena mudik sudah selesai hari ini H+7," ujar Yusri dalam keterangan usai menghadiri Rakor Persiapan Pengendalian Transportasi di Madiun Kota, Jawa Timur, Jumat (31/12/2021).
"Kesiapan menghadapi arus balik yang rencananya tanggal 1 dan 2 puncak arus balik, kita harus antisipasi, kita berkolaborasi sinergitas antara TNI-Polri kemudian Dishub, kita siapkan pengamanan," lanjut dia.
Baca juga: Polisi Antisipasi Puncak Arus Balik Libur Nataru hingga 3 Januari 2022
Baca juga: Malam Tahun Baru, Anak Muda Diminta Tak Euforia dan Hindari Kerumunan
Dalam kesempatan tersebut, Yusri mengatakan kendaraan yang telah meninggalkan Jakarta berjumlah 1,8 juta lebih.
Sebagai langkah pengamanan lebih lanjut, Yusri mengatakan pengamanan dan pengecekan telah dilakukan di beberapa titik seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan.
Di samping itu, terkait pengamanan malam pergantian tahun, Yusri mengaku pihaknya dan beberapa instansi terkait, berfokus untuk mengurangi mobilitas dan euforia masyarakat guna mencegah terjadinya ledakan gelombang ketiga kasus Covid-19.
"Kita sudah sosialisasikan masyarakat, bahwa memang Covid-19 sekarang ini rawan. Bagaimana untuk memutus mata rantai adalah bagaimana kita patuh terhadap prokes," kata Yusri.
Dalam Rakor Persiapan Pengendalian Transportasi juga turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta perwakilan stakeholder seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lainnya. (*)