Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BUMN Diharapkan Bisa Berperan Aktif Sebagai Lokomotif Pemberdayaan Masyarakat

Amin mendorong BUMN untuk menjadikan lembaga pendidikan pesantren dan masjid sebagai basis pemberdayaan masyarakat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in BUMN Diharapkan Bisa Berperan Aktif Sebagai Lokomotif Pemberdayaan Masyarakat
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi: Anggota Koperasi Konsumen Batik Betawi DKI Jakarta sedang membuat batik tulis Betawi di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK), Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/8/2021). Koperasi yang beranggotakan 26 orang tersebut memberikan pelatihan pembuatan batik tulis dari pemakaian malam dan canting hingga teknik pewarnaan untuk membantu perekonomian di masa pandemi. Tribunnews/Herudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin Ak meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu tampil terdepan dalam pemberdayaan masyarakat, baik dalam sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Peraturan Menteri (Permen) BUMN yang merevisi kebijakan penyaluran CSR oleh Menteri BUMN Erick Thohir harus bisa diimplementasikan di tingkat bawah agar betul-betul berpihak kepada masyarakat.

Kementerian BUMN mengubah program CSR dengan nama baru yaitu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mengusung paradigma untuk memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.

Amin menyambut baik kebijakan tersebut dan berharap BUMN bisa lebih optimal dalam pemberdayaan masyarakat.

"Sesuai fungsi dan perannya, BUMN bisa berperan aktif sebagai lokomotif pemberdayaan masyarakat," ujar Amin dalam keterangannya, Minggu (2/1/2021).

Merujuk Permen BUMN Per-05/MBU/04/2021 tentang Program TJSL BUMN, ada dua kebijakan CSR BUMN saat ini, yaitu pertama, untuk kembali merawat alam atau sustainability.

Berita Rekomendasi

Kedua, merawat manusianya dengan peningkatan kapasitas melalui bantuan pendidikan.

Menurut Amin, kualitas SDM sangat menentukan tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi masyarakat.

Karena itu, Amin berharap TJSL tidak hanya memberikan bantuan fisik, namun juga non fisik agar masyarakat khususnya generasi muda memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Amin juga mendorong BUMN untuk menjadikan lembaga pendidikan pesantren dan masjid sebagai basis pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Sri Mulyani Ciptakan Tradisi Baru, BUMN Penerima PMN Wajib Teken KPI

Saat ini ada lebih dari 31 ribu pondok pesantren di Indonesia dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang.

"Masjid dan Pesantren bisa dijadikan basis pemberdayaan masyarakat, baik dari sisi pendidikan, sosial, dan ekonomi. Karena bagaimanapun kemandirian bangsa harus dimulai dari kemandirian umat," ujarnya.

Wakil rakyat dari Dapil Jatim IV (Kabupaten Lumajang dan Jember) itu pun meminta BUMN terus meningkatkan perannya dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baik dalam bentuk kemudahan mengakses permodalan, bimbingan teknis pengelolaan usaha, dan kemitraan usaha antara unit-unit usaha BUMN dengan UMKM.

"Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari PT BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) harus berpihak pada ekonomi rakyat dengan mendorong usaha mikro naik kelas," ujarnya.

Holding ultra mikro tersebut dibentuk untuk menjangkau pelaku usaha kecil dan mikro, seperti pedagang di pasar, pengrajin skala rumahan, pedagang bakso, pedagang es keliling, pedagang roti dan sejenisnya.

Dia yakin, jika usaha ultra mikro berhasil diberdayakan dan naik kelas, maka lebih dari 50 persen persoalan kemiskinan dan pengangguran bisa terselesaikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas