Timnas Indonesia Sudah Berjuang Keras di Piala AFF, Perlu Strategi Pembinaan dari Awal
PDI Perjuangan sangat mengapresiasi penampilan dan usaha keras tim nasional Indonesia (Timnas) sepanjang pagelaran AFF Suzuki Cup 2020.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembinaan sepak bola sejak dini sangatlah penting sehingga nantinya bisa menghasilkan Timnas yang mampu menjadi juara setidaknya di ASEAN. Itulah salah satu mimpi rakyat Indonesia.
"Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dengan partisipasi masyarakat perlu meningkatkan upaya pembinaan pemain sepak bola secara terintegrasi," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Minggu (2/1/2022).
Hasto mengatakan, PDI Perjuangan sangat mengapresiasi penampilan dan usaha keras tim nasional Indonesia (Timnas) sepanjang pagelaran AFF Suzuki Cup 2020.
Seperti diketahui pertandingan melawan Thailand di leg 2 berakhir dengan skor imbang 2-2.
Menurutnya, Timnas bermain jauh lebih bagus dibanding saat laga di leg 1, kalah 0-4.
Secara keseluruhan, Timnas telah tampil baik sepanjang turnamen Piala AFF dan bahkan bisa melaju ke final meski dengan didominasi pemain muda.
"Para pemain sudah berjuang keras. Tapi kekalahan itu harus diterima dan menjadi pemacu untuk berhasil di masa mendatang," katanya.
Belajar dari kegagalan ini, kini tercatat Timnas enam kali jadi runner-up, Indonesia perlu untuk terus menerus mendesain bagaimana di masa depan bisa memiliki Timnas yang handal, memiliki fighting spirit, dan kemampuan profesional ditinjau dari aspek strategi, teknik, kemampuan individu, kerjasama tim, dan endurance yang tinggi.
Penampilan Timnas telah menjadi perbincangan selama Piala AFF berlangsung. Di pemberitaan media massa atau jagat sosial media.
Baca juga: Pelanggaran & Koleksi Kartu Kuning Banyak, Mengapa Indonesia Jadi Tim Fair Play di Piala AFF 2020?
"Ini hal positif. Ada harapan kepada Timnas Indonesia. Ada kerinduan Timnas akan meraih prestasi di tingkat internasional. Salah satunya di ajang Piala AFF," ujarnya.
"Perlu strategi pembinaan dari awal. Dimulai dari mencari bakat, rekrutmen, latihan ke negara-negara yang memiliki sekolah sepak bola yang handal, hingga pembinaan secara sistemik dengan mencari pemain-pemain muda yang berbakat, dan memiliki semangat juang yang tinggi,” katanya.
Menurut Hasto, Indonesia adalah negara besar dengan penduduk lebih dari 270 juta seharusnya memiliki bibit-bibit unggul bagi hadirnya kesebelasan nasional yang tangguh.
"Sosok seperti Erick Thohir, Ara Sirait, Gibran Rakabuming, dan Raffi Ahmad dll yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap sepak bola bisa duduk bersama dengan pengurus PSSI dan Menpora Zainudin Amali guna merancang pembinaan sepak bola di Tanah Air sehingga kelak kita memiliki Timnas yang handal," tutur Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.