Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Presiden Jokowi Memperpanjang Status Pandemi Covid-19 Meski Jumlah Kasus Terus Melandai

Jokowi menyebut sepanjang 2021 pemerintah berkutat dengan dua kerja besar, yakni memutus rantai penyebaran virus corona dan menjaga ekonomi Indonesia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Alasan Presiden Jokowi Memperpanjang Status Pandemi Covid-19 Meski Jumlah Kasus Terus Melandai
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Perayaan Natal Nasional Tahun 2021, Senin (27/12/ 2021). 

Pandemi dan ekonomi, menurut dia, ibarat dua tubuh yang harus dijaga agar tetap seimbang.

"Pandemi sejauh ini sudah semakin melandai. Rumah sakit-rumah sakit kini lebih leluasa mengurusi pasien dengan penyakit non-Covid. Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi. Dari target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember kemarin, kita telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap," tulis Jokowi di akun Instagram-nya, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Kapan Vaksin Covid-19 dengan Perlindungan Seumur Hidup akan Tersedia

Untuk sektor perekonomian, lanjut kata Jokowi, Indonesia sempat mengalami resesi, di mana pertumbuhan ekonomi minus.

Perlambatan ekonomi terjadi di banyak sektor dan ketidakpastian yang tinggi hampir di semua bidang.

Namun jelang akhir tahun, kata Jokowi, angka perekonomian justru mengalami peningkatan.

Jokowi pun yakin Indonesia akan mampu bertahan menghadapi pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini.

"Dengan semangat dan kerja keras, bangsa ini bertahan. Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2021, tumbuh 3,51% yoy. Di sisi lain, pandemi mendorong dunia baru: peradaban digital. E-commerce, misalnya, mencapai nilai US$ 24,8 miliar tahun ini," ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Jokowi berharap di tahun 2022 ini Indonesia makin memiliki pengaruh dalam perekonomian dunia.

Hal itu kata dia dapat dicapai karena Indonesia memegang posisi Presidensi G20.

"Yang secara kolektif mewakili 60 persen penduduk dunia, 80 persen perekonomian dunia, dan 75 persen total perdagangan," tutur dia.

"Presidensi Indonesia di G20 adalah sebuah kehormatan sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk berperan lebih besar dan menentukan bagi pemulihan perekonomian dunia, tata kelola dunia yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan," kata Jokowi.(tribun network/fik/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas