Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eijkman Dilebur ke BRIN, Demokrat Ingin Independensi Para Peneliti Tak Didegradasi

Anggota DPR RI F-Demokrat Saryono Hutomo mengomentari soal peleburan Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Eijkman Dilebur ke BRIN, Demokrat Ingin Independensi Para Peneliti Tak Didegradasi
KOMPAS/Riza Fathoni
Peneliti melakukan riset di laboratorium Pusat Genom Nasional di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, setelah fasilitas tersebut diresmikan, Kamis (24/6/2018). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI F-Demokrat Saryono Hutomo mengomentari soal peleburan Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Menurutnya, peleburan Eijkman ke BRIN tak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para peneliti di LBM Eijkman.

"LBM Eijkman ini punya gengsi tersendiri di dunia internasional. Jangan sampai proses peleburan ini justru menghadirkan kemunduran," kata Saryono kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Legislator Komisi VII itu pun menilai wajar peleburan ini memicu respons beragam dari rakyat Indonesia, terlebih lagi dalam situasi pandemi Covid-19, peran Lembaga Eijkman ini begitu strategis.

"Problem utama setiap peleburan itu ada 2 hal. Pertama, masalah SDM. Kedua, persoalan quality control," katanya.

Dia memberikan contoh lewat persoalan Tes Wawasan Kebangsaan bagi pegawai KPK yang masih sangat melekat di memori masyarakat.

Baca juga: Eijkman Dilebur ke BRIN, Wakil Ketua DPR Minta Hak Peneliti Dipenuhi  

Berita Rekomendasi

"Bagaimana dengan alasan ujian TWK beberapa penyidik senior di KPK disingkirkan? Kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan yang kompeten ini harus dijawab dengan baik oleh pihak BRIN," kata dia.

"Hal tersebut tentu tidak akan jadi polemik berkepanjangan seandainya kualitas dan quality controlnya bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi, struktur organisasi dari BRIN ini sejak awal tidak bisa dipisahkan dari partai politik tertentu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas