Eijkman Dilebur ke BRIN, Demokrat Ingin Independensi Para Peneliti Tak Didegradasi
Anggota DPR RI F-Demokrat Saryono Hutomo mengomentari soal peleburan Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI F-Demokrat Saryono Hutomo mengomentari soal peleburan Lembaga Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurutnya, peleburan Eijkman ke BRIN tak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para peneliti di LBM Eijkman.
"LBM Eijkman ini punya gengsi tersendiri di dunia internasional. Jangan sampai proses peleburan ini justru menghadirkan kemunduran," kata Saryono kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Legislator Komisi VII itu pun menilai wajar peleburan ini memicu respons beragam dari rakyat Indonesia, terlebih lagi dalam situasi pandemi Covid-19, peran Lembaga Eijkman ini begitu strategis.
"Problem utama setiap peleburan itu ada 2 hal. Pertama, masalah SDM. Kedua, persoalan quality control," katanya.
Dia memberikan contoh lewat persoalan Tes Wawasan Kebangsaan bagi pegawai KPK yang masih sangat melekat di memori masyarakat.
Baca juga: Eijkman Dilebur ke BRIN, Wakil Ketua DPR Minta Hak Peneliti Dipenuhi
"Bagaimana dengan alasan ujian TWK beberapa penyidik senior di KPK disingkirkan? Kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan yang kompeten ini harus dijawab dengan baik oleh pihak BRIN," kata dia.
"Hal tersebut tentu tidak akan jadi polemik berkepanjangan seandainya kualitas dan quality controlnya bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih lagi, struktur organisasi dari BRIN ini sejak awal tidak bisa dipisahkan dari partai politik tertentu," pungkasnya.