Strategi Ganjar Pranowo Bikin Jateng Sukses Selenggarakan Sekolah Tatap Muka
Provinsi Jawa Tengah adalah satu dari beberapa wilayah yang berhasil menggelar sekolah tatap muka saat pandemi Covid-19.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah adalah satu dari beberapa wilayah yang berhasil menggelar sekolah tatap muka saat pandemi Covid-19.
Kesuksesan itu tak lepas dari berbagai kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Jateng Taj Yasin.
Sepanjang 2021, pemerintah Jateng terus berupaya keras menurunkan kasus Covid-19 dengan menempuh sejumlah strategi, mulai dari menggencarkan vaksin, karantina terpusat, mikro lockdown, sampai pembentukan Satgas Oksigen.
Hasilnya, kasus aktif melandai, sekolah dan tempat keramaian kembali dibuka yang diikuti dengan menggeliatnya sektor ekonomi.
“Ini bagian dari ikhtiar kita agar bisa melawan Covid-19 secara bersama-sama. Pesan saya, bukan berarti setelah divaksin protokol kesehatan menurun, awas! Begitu mendapatkan vaksin protokol kesehatan harus tetap ketat,” ujar Ganjar dalam keterangan yang diterima Senin (3/1/2022).
Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ajak Sekolah Terlibat Aktif Akselerasi Vaksinasi Anak
Keseriusan Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ganjar untuk menggencarkan vaksinasi Covid-19 ditunjukkan dengan mempersiapkan sejumlah fasilitas kesehatan.
Sebanyak 878 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan 238 rumah sakit malayani suntik vaksin.
Selain itu, Ganjar juga menginstruksikan jajarannya meluncurkan beberapa sentra vaksin dan fasilitas mobile vaksin, yang menggunakan armada bus.
Hasilnya, mayoritas kabupaten/ kota di Jateng telah mencapai status vaksinasi 70 persen pada Desember 2021.
Pada saat kasus Covid-19 kembali melonjak pada medio 2021, Ganjar juga langsung membuat sejumlah strategi untuk menyekat persebaran wabah.
Baca juga: Ganjar Pranowo Soal Korupsi di Bank Jateng: Gak Ada Ampun Buat Saya, Ketahuan Tak Pecat
Langkah sigap Ganjar termaktub pada Instruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1/2021.
Pada surat tersebut ada tiga belas poin, di antaranya meningkatkan ketersediaan tempat tidur rawat Covid-19, minimal 40 persen dari jumlah tempat tidur total.
Adapula perintah untuk melakukan pembatasan total (lockdown) pada RT, RW atau desa yang masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
Dalam instruksi tersebut, secara khusus juga diatur terkait penyediaan dan distribusi oksigen serta obat-obatan untuk Covid-19.
Ganjar juga menekankan pentingnya isolasi terpusat, baik di level kabupaten, hingga desa-desa.
Sejumlah strategi itu berdampak pada penurunan penyebaran Covid-19.
Pemprov Jateng mulai menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Langkah ini pun, dilakukan berhati-hati dan terukur.
Baca juga: Ganjar Pranowo Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp528 Miliar ke Sejumlah Negara
Bahkan, karena sangat memperhatikan kehati-hatian dalam melaksanakan pembelajaran, Ganjar Pranowo berkomunikasi dengan UNICEF agar dapat menyelenggarakan PTM secara aman.
“Ketika WHO sama Unicef ingin kita PTM-nya cepat dibuka, saya komunikasi dengan mereka, ini maksud pernyataannya apa. Karena kami punya syarat, epidemiologis, vaksin, kesiapan Prokes yang ada di sekolah, maka kami tidak tergesa-gesa,” kata Ganjar.
Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, pelaksanaan simulasi PTM jenjang SMA, SMK, dan SLB dilakukan pada 144 satuan pendidikan, dengan total 19.362 siswa peserta.
Sedangkan pelaksanan PTM Terbatas jenjang SMA, SMK, dan SLB, total satuan pendidikan sebanyak 159 sekolah, dengan 36.405 siswa peserta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.