Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipercaya Benny Moerdani, Prabowo dan Luhut Sama-Sama Berwatak Keras, Sering Menimbulkan Percikan…

Menteri Pertahanan Prabowo Subanto dan Luhut Binsar Panjaitan merupakan sahabat sejak jadi perwira menengah. Keduanya sama-sama berwatak keras.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: cecep burdansyah
zoom-in Dipercaya Benny Moerdani, Prabowo dan Luhut Sama-Sama Berwatak Keras, Sering Menimbulkan Percikan…
Tangkapan layar akun instagram @aniesbaswedan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS, COM - JAKARTA – Prabowo Subianto dan Luhut Binsar Panjaitan dua perwira yang sudah saling kenal bahkan bersahabat sejak masing-masing sebagai perwira menengah.

Keduanya merupakan kepercayaan Jenderal Benny Moerdani, perwira tinggi berwajah angker yang sangat kharismatik. Benny adalah orang tempur dan berpengalaman di bidang intelijen. Ia pernah jadi kepercayaan Presiden Soeharto, dipercaya menjadi Panglina TNI dan Menteri Pertahanan.

Prabowo Subianto sekarang menjabat Menteri Pertahanan, sebuah jabatan yang pernah diemban oleh bosnya saat ia jadi kapten. Ia mengaku memiliki watak keras. Karakter itu sama dengan Luhut Binjar Panjaitan yang sekarang menjabat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi.

Akibatnya, Prabowo mengaku sering berbeda pandangan dalam hal-hal tertentu, terutama dalam politik.

Hal itu diungkapkan Prabowo dengan lengkap dalam Buku Kepemimpinan Militer, Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

"Karena kadang sifat kami berdua yang sama-sama Alpha akhirnya juga sering terjadi percikan-percikan. Gaya kepemimpinan dan kepribadian kami sama-sama keras,” jelasnya.

Baca juga: Mohctar Kusuma-atmadja Sediakan Pulau Galang bagi “Manusia Perahu” yang Malang

Namun, Prabowo mengaku belajar banyak dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, Luhut adalah orang yang tegas dan berkemauan keras.

Berita Rekomendasi

"Beliau juga punya fisik yang baik. Beliau memimpin dari depan. Beliau sering lari, dan lari beliau selalu di depan. Saya memang tidak sekuat beliau larinya. Maklum, mungkin ini genetika, saya sering berseloroh orang-orang luar Jawa itu biasanya lebih kuat daripada orang Jawa, karena di luar Jawa kampung-kampung itu jauh," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, Bersama Luhut Binsar Pandjaitan ia berada dalam Detasemen 81 pada 1981, yang dikenal sebagai Gultor (Penanggulangan Teror) 81.

Awal mula pertemuannya dengan Luhut, Prabowo masih berpangkat kapten, sementara Luhut baru kembali dari Operasi Nanggala 5 di Timor Timur.

Luhut kemudian diangkat menjadi kepala seksi 2 operasi dan Prabowo sebagai wakilnya. Keduanya, saat itu langsung dikirim ke sekolah Special Forces ke Amerika Serikat (AS).

Pada 1981 sejak kembali dari Amerika, Prabowo bersama Luhut dipanggil oleh Benny Moerdani. 

"Kami diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, sekolah antiteror GSG9. Setelah sekolah itu, kami diperintahkan membentuk pasukan antiteror yang kemudian diberi nama Detasemen 81 karena dibentuk pada 1981,” tulis Prabowo dalam bukunya, dikutip Rabu (5/1).

Tidak lama kemudian, cerita Prabowo, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas