Profil Majelis Ulama Indonesia: Sejarah Berdirinya MUI, Tujuan, dan Daftar Ketua MUI
Profil Majelis Ulama Indonesia (MUI), sejarah berdirinya MUI, tujuan, dan daftar Ketua MUI dari periode pertama hingga 2022. MUI berdiri 26 Juli 1975.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah Wadah Musyawarah bagi para Ulama, Zu’ama, dan Cendekiawan Muslim di Indonesia.
Dalam laman resmi MUI disebutkan, tujuan dari organisasi ini adalah untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia.
MUI berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, yang bertepatan dengan 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
Awalnya, para ulama, cendekiawan dan zu'ama dari berbagai daerah di Indonesia melakukan musyawarah.
Kemudian dicapailah kesepakatan hingga terbentuklah MUI.
Baca juga: Merasa Dirugikan, Pihak Mengaku Korban Ustaz Yusuf Mansur Sambangi MUI, Minta Solusi
Sejarah berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Di awal proses pembentukan MUI, saat itu ada 26 perwakilan yang masing-masing adalah perwakilan dari 26 Provinsi.
Ada 10 orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti. Al Washliyah, Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah.
Selain itu, ada juga empat orang ulama dari Dinas Rohani Islam, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI.
Kemudian, ada 13 orang tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan.
Musyawarah tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk wadah organisasi/lembaga untuk para ulama, Zuama dan cendekiawan muslim bermusyawarah.
Keputusan mereka tertuang dalam “Piagam Berdirinya MUI,” yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah.
Momentum pendirian MUI disebut juga Musyawarah Nasional Ulama I.
MUI berdiri pada fase kebangkitan setelah 30 tahun merdeka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.