TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Ary Egahni Ben Bahat menyebut Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang sangat mengutamakan kepentingan rakyat.

Semua itu dilihat dari banyaknya kebutuhan rakyat yang dintervensi oleh pemerintah.

Ary Egahni mengungkapkan itu saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional dengan tema "Peran Kartu Sakti Terhadap Peningkatan Kualitas SDM Indonesia: Mengkaji Progresivitas Kebijakan Jaring Pengaman Sosial Pemerintahan Jokowi" di Aula Palangka Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah.

Dia menegaskan, kartu yang dibagikan oleh Presiden Jokowi itu mulai dari KIP, KIS, Kartu Sembako, hingga KIP Kuliah sangat dibutuhkan masyarakat.

Menurut dia semua itu semata-mata untuk kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Presiden Jokowi Dorong Kebut Pengesahan RUU TPKS, Mendikbudristek Nadiem Makarim: Kami Mendukung

"Benar kartu itu berguna, agar masyatakat Indonesia kehidupannya lebih baik. Semua kartu yang diterbitkan baik dan untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Ary Egahni di hadapan ratusan mahasiswa UPR, Palangka Raya, Senin (10/1/2022).

"Berterima kasih lah kepada bapak presiden," katanya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Presiden Jokowi punya strategi jitu menjangkau kebutuhan masyarakat kurang mampu.

Jika masyarakat butuh sembako ada Kartu Sembako, KIP untuk siswa kurang mampu, KIP Kuliah untuk mahasiswa kurang mampu.

Dari kebijakan tersebut, dia melihat selain ingin memenuhi kebutuhan rakyat, Presiden Jokowi juga ingin meningkatkan SDM melalui KIP yang ada.

Dia yakin, jika setiap anak bisa mengeyam pendidikan akan meningkatkan SDM yang ada. Dan Kalteng menurut dia telah merasakan itu.

"Dengan kartu-kartu sakti akan mampu meningkatkan SDM di Kalimantan Tengah," tegasnya.

Sebagai legislator, dirinya akan terus mendorong kebijakan kartu Presiden Jokowi.

Alasannya agar makin banyak masyarakat terdampak manfaat dari kartu-kartu yang ada.

Diketahui, selain Ary Egahni Ben Bahat seminar juga diisi oleh tokoh-tokoh penting Kalteng seperti Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng Noor Halim, Rektor UPR sendiri Andrie Elia, dan tokoh muda HMI Riko Rahman.