Panglima TNI Jenderal Andika Angkat Bicara Soal Polemik Promosi Mayjen Untung Jadi Pangdam Jaya
Andika Perkasa, mengatakan pemecatan Untung Budiharto dari ABRI saat itu telah dianulir berdasarkan putusan pengadilan yang dirilis pada tahun 2000.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait promosi Mayjen TNI Untung Budiharto menjadi Pangdam Jaya menuai kritik.
Mayjen Untung tercatat pernah menjadi anggota Tim Mawar.
Tim mawar merupakan tim kecil yang dibentuk dan ditugaskan memburu serta menangkap sejumlah aktivis politik prodemokrasi jelang kejatuhan rezim militer Soeharto.
Andika Perkasa, mengatakan pemecatan Mayjen TNI Untung Budiharto dari ABRI saat itu telah dianulir berdasarkan putusan pengadilan yang dirilis pada tahun 2000.
"Pangdam Jaya sebetulnya kalau dari segi hukum kan sudah menjalani apa yang kemudian waktu itu diputuskan oleh pengadilan. Waktu itu namanya masih Mahkamah Militer Agung, sudah diputuskan dan berkekuatan hukum tetap dan sudah dijalani," ujar Andika Perkasa di Rindam III Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (12/1/2022).
Atas dasar itu, Panglima TNI mempromosikan Untung Budiharto menjadi Pangdam Jaya, menggantikan Mulyo Aji yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
"Jadi, memang secara hukum, tidak ada lagi yang kemudian harus dilakukan oleh mereka yang pada saat itu mendapatkan hukuman, ya," katanya.
Baca juga: Pengamat: Panglima TNI dan KSAD Sebaiknya Klarifikasi Soal Promosi Perwira Eks Tim Mawar
Tim Mawar smerupakan tim kecil yang berasal dari kesatuan Kopassus Grup IV TNI Angkatan Darat.
Tim tersebut beranggotakan 10 orang yang dibentuk Mayor Bambang Kristiono pada Juli 1997.
Sementara terkait kekosongan Jabatan Pangkostrad, Andika Perkasa mengatakan tidak ada masalah apa pun hanya soal waktu.
"Tinggal menunggu wanjakti-nya saja, itu akan dilakukan paling lama dua minggu dari sekarang. Jadi memang wanjakti itu dilakukannya setiap tiga bulanan, tidak setiap saat supaya tidak terlalu menyita waktu," katanya.
Menurutnya, meski Pangkostrad saat masih kosong, secara fungsi Kostrad tetap berjalan karena semua sudah ada rantai komandonya.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Pimpin Sertijab Pangdam Jaya Dari Mayjen Mulyo Aji Ke Mayjen Untung Budiharto
"Jadi hanya soal waktu, semuanya sudah ada rantai komandonya, jadi sudah disusun. Jadi, kalau komandan berhalangan masih ada wakilnya, semuanya masih berfungsi," ucapnya.