Politikus Senior Golkar Samakan Tren Elektabilitas Dedi Mulyadi dengan Jokowi saat Pilpres 2014
Hal itu, disebut Mekeng sama persis dengan gaya Joko Widodo (Jokowi) di 2014 silam yang ingin menjadi calon Presiden RI.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan yang mencengangkan publik, khususnya Partai Golkar.
Pasalnya, elektabilitas Dedi Mulyadi unggul dibanding Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Hal ini mendapat sorotan dari senior Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng.
Ia menilai hasil survei itu tidak mengejutkan karena Dedi Mulyadi memang aktif terjun ke masyarakat, dan intens melakukan publikasi di media sosial.
Melchias Markus Mekeng pun meyakini elektabilitas Dedi Mulyadi akan terus meningkat.
Alasannya, gaya komunikasi Dedi Mulyadi dinilai sangat bersimpati kepada rakyat.
Hal itu, disebut Mekeng sama persis dengan gaya Joko Widodo (Jokowi) di 2014 silam yang ingin menjadi calon Presiden RI.
"Menurut hemat saya elektabilitas Dedi Mulyadi ini akan naik terus seiring dengan dia punya kegiatan kemasyarakatan," kata Mekeng saat dihubungi Tribun, Kamis (13/1/2022).
Untuk diketahui, Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden menjadi Presiden RI ketimbang Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.
Baca juga: Survei Sebut Elektabilitasnya Melesat, Begini Respons Dedi Mulyadi
Hal itu berdasarkan temuan dari lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait dengan calon presiden (Capres).
Mekeng melihat, Dedi Mulyadi bisa saja dilirik oleh partai politik lain untuk diusung dalam Pilpres, karena memiliki modal elektabilitas yang cukup baik.
"Dedi Mulyadi ini bisa dilirik oleh calon presiden lain yang kuat bisa jadi wapresnya.
Dan itu tidak salah Dedi Mulyadi karena dia tidak membawa nama partai, dia menbawa nama pribadi dia," tandasnya.
Karena itu, Mekeng berpesan kepada ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan juga tokoh-tokoh lainnya untuk bisa berbenah diri menaikkan elektabilitasnya.