Sejumlah Orang di Mapolres Tangsel Berhamburan Keluar Gedung Saat Gempa Banten Terjadi
Orang yang berada di Mapolres Tangerang Selatan berhamburan keluar meninggalkan gedung saat gempa M 6,6 melanda Banten, Jumat (14/1/2022) sore.
Editor: Adi Suhendi
![Sejumlah Orang di Mapolres Tangsel Berhamburan Keluar Gedung Saat Gempa Banten Terjadi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tampak-suasana-polres-tangerang-selatan-setelah-gempa-mengguncang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Orang yang berada di Mapolres Tangerang Selatan berhamburan keluar meninggalkan gedung saat gempa M 6,6 melanda Banten, Jumat (14/1/2022) sore.
Lani (28), warga merasakan getaran gempa yang melanda kawasan Serpong dan sekitarnya.
Dia sempat khawatir sehingga menyelamatkan diri ke lapangan Mapolres Tangsel.
"Kerasa gempa banget tadi lagi duduk ada yang goyang tiba-tiba orang pada lari, saya kaget langsung lari ini masih deg-degan" kata Lani kepada Wartakotalive.com, Serpong, Kota Tangsel, Jumat (14/1/2022).
Hal yang sama turut disampaikan warga lain bernama Ahmad Baihaqi (36) yang sedang berada di Mapolres Tangsel.
Baca juga: Pemprov Banten Akui Anggaran Tugu Pamulang Membengkak dan Pengerjaan Molor
Ia mengaku terkejut saat sedang berada di lobi Mapolres Tangsel melihat sejumlah barang yang bergetar akibat gempa yang melanda.
"Terasa banget gempanya sampai kepala pusing, kaget saja. Saya sempat kabur tadi ada di ruangan Polres saya langsung lari keluar ketika ada gempa itu takut kena runtuhan tembok," katanya.
Adapun saat ini kondisi di Mapolres Tangsel telah kondusif pasca gempa melanda.
17 kecamatan di Pandeglang terdampak
17 kecamatan terdampak gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, 17 kecamatan yang terdampak gempa adalah Sumur, Cimanggu, Cikeusik, Sindangresmi, Munjul, Cibaliung, dan Panimbang.
Selain itu, juga Carita, Sukaresmi, Pagelaran, Cigeulis, Mandalawangi, Patia, Angsana, Jiput, Saketi, dan Bojong.
Bangunan yang rusak parah sebagian besar adalah rumah dan gedung sekolah yang tersebar di 17 kecamatan.
Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, mengatakan bahwa saat ini banyak laporan data kerusakan rumah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.