Harapan Jokowi pada Ibu Kota Negara Baru: Bukan Sekadar Berisi Kantor Pemerintahan
Ini harapan Presiden Jokowi pada Ibu Kota Negara yang baru, dinamai Nusantara: Bukan Sekadar Berisi Kantor Pemerintahan
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkap harapannya terhadap pemindahan ibu kota negara (IKN) yang baru.
Seperti diketahui, lokasi ibu kota negara baru ini berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi mengatakan pembangunan IKN bukan semata-mata hanya memindahkan kantor pemerintahan.
Ia ingin ibu kota negara baru bisa menjadi kota yang mampu membangun lokomotif baru berbasis green economy.
Baca juga: Diskon PPnBM untuk LCGC Direstui Jokowi, Honda: Kami Sedang Tunggu Detail Aturannya
"Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart, kota baru yang kompetitif di tingkat global, membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi negara kita Indonesia."
"Menuju sebuah Indonesia yang berbasis inovasi dan berbasis teknologi, yang berbasis green economy."
"Karena dari sinilah kita akan memulai," ucap Jokowi dalam pengarahannya pada acara Dies Natalis Ke-67 Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Senin (17/1/2022), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Lanjutnya, pemindahan ibu kota negara ini harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota yang sehat dan produktif.
Ia menyebut ibu kota negara yang baru dirancang agar membuat aktivitas warga lebih efisien.
Baca juga: Menteri Agama: Belum Saatnya Presiden Jokowi Turun Tangan soal Kepastian Ibadah Haji
Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan berkelas dunia.
"Warganya ke mana-mana dekat, warganya ke mana-mana bisa naik sepeda, ke mana-mana bisa jalan kaki karena zero emission."
"Yang menyediakan pelayanan keamanan dan kesehatan serta pendidikan yang berkelas dunia. Bayangan kita seperti itu," tutur dia.
Dengan harapan itu, Jokowi kembali menegaskan bahwa ibu kota negara bukan sekadar memindahkan kantor pemerintahan.
"Jadi, sekali lagi ibu kota negara yang baru ini bukan sekadar kota yang berisi kantor-kantor pemerintahan."
"Tetapi kita ingin membangun sebuah new smart metropolis yang mampu menjadi global talent magnet, menjadi pusat inovasi," jelas dia.
Jokowi Setuju Ibu Kota Baru Dinamai Nusantara
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui nama ibu kota negara baru Indonesia yaitu Nusantara.
Hal itu diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa, dalam rapat Panitia Kerja (Panja) RUU Ibu Kota Negara, Senin (17/1/2022).
Awalnya, Suharso menjelaskan awalnya nama ibu kota baru Indonesia belum diisi dalam surat presiden (surpres).
Namun, pihaknya menahan nama itu karena belum mendapat persetujuan kepala negara.
"Mengenai nama ibu kota titik-titik itu, memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surpres itu, tapi kemudian ditahan," ungkap Suharso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Diungkapkan Suharso, Presiden Jokowi menyetujui nama ibu kota negara yaitu Nusantara pada Jumat (14/1/2022) lalu.
"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat. Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu," ucapnya.
"Dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," imbuhnya.
Baca juga: Ketua Pansus RUU IKN Ungkap Ada Sejumlah Pihak Coba Ambil Untung di Lahan Ibu Kota Negara
Lebih lanjut, Suharso menjelaskan alasan dipilih nama Nusantara menjadi nama ibu kota negara baru.
Dia menyebut bahwa nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan mudah menggambarkan Republik Indonesia.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Chaerul Umam)