Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 7 kali Gempa Erupsi

UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru alami 7 kali Gempa Letusan/Erupsi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 7 kali Gempa Erupsi
magma.esdm.go.id
Penampakan Gunung Semeru, Selasa (18/1/2022). Gunung Semeru alami 7 kali Gempa Letusan/Erupsi. 

Kemudian tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 15 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 25 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Pasca-Erupsi Gunung Bawah Laut, Tonga Kini Serukan Bantuan Darurat

Berita Rekomendasi

3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Sinabung, Selasa (18/1/2022)
Penampakan Gunung Sinabung, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.

Menurut laporan pengamatan, asap kawah tidak teramati.

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-19°C, dengan intensitas curah hujan 2 mm per hari.

Menurut pengamatan kali ini, hanya tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 39 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Kata Kapolri soal Nasib Penendang Sesajen di Gunung Semeru, Proses Lanjut atau Restorative Justice

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Selasa (18/1/2022)
Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-150 meter dari puncak.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah timur.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 24.5-25.9°C, dengan kelembaban 67.6-76%.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu lima kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 28.9-41 mm, dan lama gempa 29-39 detik.

Tercatat tiga kali gempa Harmonik dengan amplitudo 9.6-23 mm, dan lama gempa 106-202 detik.

Terjadi dua kali Tektonik Jauh dengan amplitudo 5.8-26 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 87-103 detik.

Selain itu, tercatat tiga kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.9-11 mm, dan lama gempa 93-218 detik.

Catatan selanjutnya, satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 8 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 11 detik.

Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas