Penyebab Kasus Omicron Terus Bertambah, Ketua Satgas Covid: Masyarakat Mulai Tidak Disiplin Prokes
Kasus covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah per 17 Januari 2022 kasus menjadi 840 orang.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah.
Per 17 Januari 2022 kasus menjadi 840 orang.
Dari total tersebut, 609 kasus positif terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN), 174 kasus transmisi lokal, serta 57 kasus masih diteliti sumber penularannya.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto menyebut banyak faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 belakangan ini meningkat.
Satu di antaranya, kata dia, karena Omicron yang sudah mulai ada penularan di masyarakat.
Baca juga: Pakar Sebut Temuan Kasus Omicron di Indonesia Kemungkinan 8 Kali Lebih Besar Dari yang Dilaporkan
“Namun, faktor lain seperti berkerumun, tidak pakai masker, dan tidak menjaga kebersihan, serta tidak divaksinasi lengkap untuk yang bisa divaksin, juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan kenaikan kasus,” ujar Suharyanto dalam pernyataannya, Selasa (18/1/2022) malam.
Dia yakin periode kenaikan kasus Covid-19 saat ini tidak lama lagi bisa dilewati jika semua bisa menahan dan mengendalikan diri untuk tidak berkontribusi dalam penularan dan melakukannya secara kolektif.
Selain itu, Suharyanto menjelaskan bahwa vaksin dosis lengkap dan booster akan menjadi pelindung yang baik karena imunitasnya akan tinggi.
“Bila ini terjadi di banyak orang dalam suatu komunitas/daerah/wilayah nasional, maka kita bisa melewati krisis, asal juga selalu disiplin prokes,” kata Kepala BNPB ini.
Baca juga: Penelitian Sheba Medical Center Israel: 4 Suntikan Vaksin Covid-19 Tidak Cukup Efektif Lawan Omicron
Karena itu lanjutnya, masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kenaikan kasus, karena sejatinya kasus naik karena perilaku masyarakat yang sudah mulai tidak disiplin prokes.
“Maka selalu lakukanlah prokes secara ketat,” kata Suharyanto.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu. “Selalu jaga kesehatan agar imun tubuh tetap tinggi,” kata Suharyanto.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga mengimbau agar masyarakat tetap disiplin prokes serta mengurangi mobilitas. Dia juga menilai ada beberapa penyebab kasus Covid-19 saat ini meningkat.
“Peningkatan karena mobilitas di akhir tahun dan dalam 2 minggu terakhir ini,” katanya.
Menurut dia, kemungkinan adanya gelombang ketiga masih merupakan tanda tanya, walaupun ada tren peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini. “Adanya vaksinasi booster menambah kekuatan proteksi dari masing-masing individu selain juga kekebalan bersama atau komunal,” pungkasnya. (Willy Widianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.