Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 Sebesar Rp455,6 Triliun, Untuk Apa Saja?
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 455,6 triliun dalam upaya pemulihan ekonomi di 2022 ini.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus melakukan upaya pemulihan ekonomi di 2022 ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tahun 2022 adalah momentum kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan ekonomi.
Menurut Presiden, berbagai indikator perekonomian terus menunjukkan perbaikan.
Stabilitas perekonomian dan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik, sehingga menurut Presiden hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan.
"Penanganan pandemi yang semakin baik ini harus kita pakai untuk membangkitkan optimisme, memberikan keyakinan, memberikan kepercayaan yang lebih besar pada masyarakat dan kepada para pelaku usaha untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas-aktivitas produktif lainnya,” ungkap Jokowi, Kamis (20/1/2022), dikutip laman Kemenkeu.
Baca juga: Jokowi Paparkan Strategi Indonesia Wujudkan Ekonomi Hijau dalam World Economic Forum
Baca juga: Presiden Jokowi Beri 6 Arahan Terkait Kenaikan Kasus Covid-19 akibat Omicron, Ini Selengkapnya
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp455,6 triliun dalam upaya pemulihan ekonomi pada 2022.
Jumlah tersebut naik dari alokasi anggaran sebelumnya sebesar Rp451 triliun.
Adapun fokus dari anggaran Rp455,6 triliun itu, terbagi menjadi 3 klaster utama.
Yakni untuk Kesehatan, Perlindungan Masyarakat, serta Penguatan Pemulihan Ekonomi yang antara lain berisi Insentif fiskal, dukungan UMKM dan Korporasi.
Di antaranya adalah Insentif fiskal properti diperpanjang hingga Juni 2022, pemberian fasilitas tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dan bantuan sosial bagi pedagang kaki lima (PKL)/warung dan nelayan.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa anggaran PEN tersebut akan dialokasikan untuk kesehatan sebanyak Rp 122,5 triliun, perlindungan sosial Rp 154,8 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178,3 triliun.
“Jadi Rp 455 triliun ini indikatif PEN yang sudah ada di dalam APBN kita, kita sekarang bagi menjadi tiga saja, kesehatan tetap yang besar Rp 122 triliun, kemudian perlinsos Rp 154 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (19/1/2022), dikutip dari Kontan.co.id.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dianggap Sosok Inspiratif Bagi Tumbuhnya Ekosistem Ekonomi Kreatif
Baca juga: Meski Masih Dihantui Pandemi, BI Sebut Ekonomi Nasional Bakal Tumbuh 5,5 Persen di 2022
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya juga mengungkapkan mengenai Program Pemulihan Ekonomi 2022.
Program tersebut antara lain yakni:
Insentif fiskal properti diperpanjang hingga 2022
- Berupa PPN yang ditanggung pemerintah (PPN DTP)
Pemberian fasilitas Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)
- Khusus sektor otomotif dengan harga jual < Rp200 juta (misalnya mobil LGCC)
- Otomotif dengan harga Rp200-250 juta dengan tarif PPnBM-nya 15 persen akan ditanggung pemerintah sebesar 50% di kuartal pertama
Bantuan Sosial
- Bantuan tunai sebesar Rp600 ribu untuk pedagang kaki lima (PKL)/warung dan nelayan
- Target sasaran: 2,76 juta orang (1 juta PKL/pemilik warung dan 1,76 juta nelayan/penduduk miskin ekstrem)
- Dilakukan di kuartal pertama
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.