Kasus Omicron Meningkat, Menkes Imbau Masyarakat Tak Panik dan Tetap Waspada
Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia semakin meningkat dan totalnya capai 1.078 orang, Menkes imbau masyarakat tak panik namun selalu waspada.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
Update Kasus Omicron di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis jumlah kasus penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia sebanyak 1.078 hingga Kamis (20/1/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 756 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).
"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 257, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 65," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis.
Sebelumnya, kasus Omicron di Indonesia tercatat 882 pada Rabu (19/1/2022).
Dari jumlah itu, tercatat 649 perjalanan dari luar negeri dan 174 kasus merupakan transmisi lokal serta 59 masih pemeriksaan epidemiolog.
Kemenkes juga melaporkan, ada 5 negara penyumbang kasus Omicron terbanyak di Indonesia.
Lima negara tersebut, yakni Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Baca juga: Karyawan Terinfeksi Corona, Beberapa Pabrik Toyota Jepang Tutup, 47.000 Unit Kekurangan Produksi
Puncak Kenaikan Kasus Omicron Diprediksi Pertengahan Februari 2022
Pemerintah memprediksi puncak gelombang kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret 2022.
Hal itu, berdasarkan perkembangan kasus Omicron di berbagai negara yang juga mengalami kenaikan.
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai Langkah mitigasi untuk menekan lonjakan kasus Omicron di Indonesia.
Mulai dari meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan hingga menggencarkan vaksinasi di seluruh wilayah.
“Berdasarkan berbagai data yang telah kita amati. Dari hasil trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini.”