Kasus Arteria Dahlan Dinilai Dapat Pengaruhi Perolehan Suara PDIP di Jawa Barat pada Pemilu 2024
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Arteria Dahlan soal penggunaan bahasa Sunda akan menurunkan suara PDIP di Jawa Barat
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menyoroti pernyataan kader PDIP Arteria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda.
Pernyataan Arteri Dahlan tersebut berujung munculnya tagar #SundaTanpaPDIP di beberapa media sosial.
Jamiluddin menilai, pernyataan Arteria Dahlan yang menyinggung suku Sunda dapat berpengaruh terhadap suara PDIP dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
"Kasus Arteria Dahlan terkait polemik bahasa Sunda diperkirakan akan berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP di Jawa Barat," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (23/1/2022).
Bahkan kata akademisi dari Universitas Esa Unggul itu, perolehan suara dari PDIP di Jawa Barat akan merosot akibat kasus tersebut.
Baca juga: Minta Kasus Arteria Dahlan Jadi Pembelajaran Kader, Sekjen PDIP: Dalam Politik, Hati-hati Berbicara
Padahal, pada 2019 partai berlogo kepala banteng moncong putih tersebut memperoleh suara terbanyak kedua di Jawa Barat setelah Gerindra.
"Suara PDIP terbanyak kedua di Jawa Barat pada tahun 2019 diperkirakan akan terjun payung pada Pileg 2024," katanya.
Kata Jamiluddin, hal itu dapat terlihat dari munculnya tagar #SundaTanpaPDIP yang ramai di media sosial serta respons beberapa warga hingga publik figur Jawa Barat.
Dirinya menilai, Arteria Dahlan setidaknya harus melayangkan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyinggung perasaan warga Jawa Barat khususnya masyarakat Sunda.
Baca juga: Soal 5 Pelat Mobil Mewah Arteria Dahlan yang Sama, MKD DPR Sebut Sudah Temui si Politisi
"Gejala ke arah itu terlihat dari reaksi berbagai elemen warga Sunda yang meminta Arteria meminta maaf. Bahkan di media sosial muncul tagar #SundaTanpaPDIP," kata dia.
Sebelumnya beredar tayangan video Arteria Dahlan dalam sebuah rapat yang meminta Kajati dicopot karena berbahasa Sunda.
Pernyataan itu dinilai sebagian pihak sebagai pernyataan bersifat SARA.
Bahkan terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melayangkan peringatan kepada seluruh pengurus hingga kader partai agar tak sembarangan dalam berkomunikasi di ranah publik.
Menurut Hasto, apa yang diucapan anggota DPR sekaligus kader PDIP Arteria Dahlan yang mempersoalkan Kepala Kejaksaan Tinggi (kajati) berbahasa Sunda dalam rapat bisa jadi pelajaran besar bagi seluruh partai.
"Bagi PDI Perjuangan, ini juga menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota dan kader partai untuk dalam politik itu hati-hati berbicara," kata Hasto di sela-sela peringatan acara HUT ke-49 PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Bali, Sabtu (22/1/2022).
Baca juga: Jika Laporan Terhadap Arteria Dahlan Gagal Secara Pidana, MKD Diminta Turun Tangan soal Kode Etik
Hasto juga mengaku DPP PDIP telah menerima permintaan maaf dari Arteria secara langsung.
Bahkan, Hasto melihat kesungguhan Arteria dalam permohonan maaf yang disertai penyesalan tersebut.
"Saya sendiri ketika memanggil yang bersangkutan sudah melihat bagaimana keseluruhan penyesalan itu nampak dalam diri saudara Arteria Dahlan," ungkapnya.
Hasto menyadari bahwa membangun kedisiplinan termasuk disiplin dalam berbicara menjadi tugas partai untuk membina anggotanya.
Melihat persoalan berkaitan Kajati berbahasa Sunda, ia menilai Arteria jelas tidak menampilkan kedisiplinan dalam berbicara.
Untuk itu, Hasto kembali mengingatkan seluruh kader PDIP agar tak melakukan kesalahan yang sama dalam berkomunikasi di publik.
Ia pun menegaskan bahwa sikap PDIP selalu membangun kerukunan di tengah keberagaman.
"Kita ini justru selalu mendorong semangat membangun kerukunan sebagai warga bangsa, terus memperbaiki dari berbagai kekurangan-kekurangan yang ada," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.