Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Lebih Senang Menikmati Sunset di Bali
Maruli pribadi pun lebih senang berada di Pulau Dewata menikmati sunset dan indahnya Bali.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Mayjen TNI Maruli Simanjuntak resmi ditunjuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menduduki jabatan baru sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Pro dan kontra pun menyeruak dikalangan publik, politisi dan pengamat jabatan Maruli diperoleh disebut-sebut karena kedekatan dengan Presiden RI Joko Widodo dan statusnya sebagai Menantu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menanggapi komentar-komentar dan anggapan yang berseliweran itu, Maruli yang pernah menjabat Komandan Paspampres di era pemerintahan Joko Widodo itu buka suara dan menanggapi santai komentar itu. Dia tidak menampik kedekatannya dengan presiden.
"Apa salah jadi kalau saya dekat (dengan presiden, Red), yang ngangkat saya bukan saya sendiri. Saya terus terang pribadi, saya tahu persis presiden itu bagaimana bekerjanya. Kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau," kata Maruli saat dijumpai Tribun Bali di Media Center Korem 163/Wira Satya Kodam IX/Udayana, Denpasar, Senin (24/1).
Meskipun dekat dengan Presiden, di lingkaran istana dan juga sebagai menantu Luhut Binsar Pandjaitan, Maruli mengaku sama sekali tidak pernah melobi maupun berucap posisi jabatan ke presiden.
"Saya rasa kalau saya harus bicara tentang jabatan saya ke beliau. Saya tidak tega lagi kalau melihat cara kerja beliau. Jadi saya sama sekali tidak ada satu kata pun mau jadi apa. Saya dikasih di Pangdam IX/Udayana pun saya tidak tahu dulu. Mau jadi Pangkostrad pun saya tidak tahu dulu. Saya tidak pernah terucap untuk mengatakan itu. Kalau ada tanggapan begitu ya silakan saja lah. Saya bekerja saja. Mau saya tolak juga berkaitan (Dianggap karena Menantu Luhut Binsar, Red) bagaimana coba," tandasnya.
"Kami tidak begitu lah. Kami pikir ya kenapa harus menginginkan suatu tanggung jawab terlalu tinggi-tinggi, tanggung jawabnya besar, mengerjakan seperti itu saya harus memulai lagi menata segala macam," sambungnya.
Bahkan, dalam kelakarnya, Maruli pribadi pun lebih senang berada di Pulau Dewata menikmati sunset dan indahnya Bali.
"Ya saya kalau pribadi, ya enak di Bali lah bisa sunset. Kemarin 5 hari di Jakarta, sunset saya hilang. Rugi rasanya kemarin," tuturnya sambil tertawa.
Maruli kemudian berpesan kepada yang memiliki anggapan-anggapan seperti itu agar benar-benar mengamati terlebih dahulu dengan baik track record dan peran selama menjalankan tugas.
"Jadi ya itu, kalau orang menganggap hal seperti itu, kalau saran saya kalau mau jadi pengamat, amatilah dengan baik, bagaimana track record-nya, ini itunya.
Sehingga kalau berbicara enak, tapi kalau dari jauh mengamatinya oh ya sudahlah itu memang dekat. Jadi saran saya itu diamati track record-nya. Ini anak bagaimana, atau survei ke anggota. Tanya bagaimana, bikin apa, dia bagaimana. Jadi itu baru pengamat yang baik namanya," kata Maruli.
Baca juga: Sembilan Petugas PUPR Terjaring Sidak Masker, Dihuku]m Push-Up
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.