Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Harian Covid-19 Tembus 7 Ribu, Satgas IDI Ingatkan PTM Tak Lagi Aman

Kasus harian Covid-19 per 26 Januari, tembus angka 7 ribu. Ketua Satgas IDI ingatkan PTM tidak lagi aman.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Inza Maliana
zoom-in Kasus Harian Covid-19 Tembus 7 Ribu, Satgas IDI Ingatkan PTM Tak Lagi Aman
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI Sekolah Tatap Muka - Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan jumlah terbatas pada pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (10/1/2022). Dinas Pendidikan Kota Bandung menerapkan pembagian empat kelompok simulasi PTM 100 persen di Kota Bandung. Kelompok simulasi satu menjalankan PTM dengan jumlah 100 persen, kelompok dua 75 persen, tiga 50 persen, dan yang belum menjalankan PTM dengan kapasitas pelajar maksimal 25 persen. Sementara durasi pembelajaran dibatasi diatur per sesi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Laju kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia terus meningkat beberapa waktu ini.

Menurut laporan Satgas Covid-19 per Rabu (26/1/2022), tambahan kasus harian Covid-19 tembus angka 7.010 pasien .

Jumlah kasus itu meningkat daripada hari sebelumnya, Selasa (25/1/2022) yang berjumlah 4.878 pasien.

Sehingga jika dibandingkan, angka kenaikan sekitar 2.132 kasus.

Baca juga: Update Covid-19 Global 27 Januari 2022: Kasus Baru di Seluruh Dunia Capai 3.349.368

Terkait kasus harian Covid-19 yang menembus 7 ribu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban memberi tanggapannya.

Zubairi mengingatkan perihal penyelenggaraan sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berjalan.

Ia menyebut PTM kini tidak aman bagi para siswa seiring melihat kondisi Covid-19 yang kian meningkat.

Berita Rekomendasi

"Tembus 7.000 kasus per hari ini (26/1/2022). Sementara positivity rate lampaui 10%. Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman. Ada pilihan pembelajaran jarak jauh," ucap Zubairi, dikutip dari akun Twitter-nya @ProfesorZubairi, Kamis (27/1/2022).

Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Klaster Covid-19 di PN Jakbar: 13 Pegawai Positif, Lockdown hingga Awal Februari, Seluruhnya OTG

Menurutnya, akan lebih baik jika pembelajaran kembali kepada sistem daring pada daerah yang rawan.

Zubairi juga mengimbau pemerintah untuk menghentikan PTM untuk sementara waktu dan kembali menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100% dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," jelasnya.

"Ada baiknya di daerah-daerah merah Covid-19 kembali ke sekolah virtual," imbuh dia.

Baca juga: Ampuhkah Mencegah Covid-19 dengan Spray Hidung? Ini Hasil Uji Klinisnya!


Ia menambahkan, untuk wilayah dengan tingkat positivity rate kasus rendah,  PTM masih dimungkinkan dilakukan.

Namun, di sisi lain, pemerintah juga harus waspada karena saat ini keterisian tempat di rumah sakit juga alami peningkatan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas