Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Dokter Paru soal Gejala Omicron: Biasanya Batuk, Gatal, dan Nyeri Tenggorokan, Tak Selalu Demam

Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan: gejala umum yang dirasakan pasien Covid-19 varian Omicron yakni batuk dan gatal tenggorokan.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kata Dokter Paru soal Gejala Omicron: Biasanya Batuk, Gatal, dan Nyeri Tenggorokan, Tak Selalu Demam
kolase tribunjabar/pixabay.com
Ilustrasi batuk dan virus Covid-19 - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menerangkan gejala umum yang dirasakan pasien Covid-19 varian Omicron yakni batuk dan gatal tenggorokan 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menyebut gejala umum yang dirasakan pasien Covid-19 varian Omicron adalah batuk dan gatal tenggorokan.

Seperti terlihat di RSUP Persahabatan, menurut Erlina, minim sekali pasien yang merasakan gejala demam.

Jumlah pasien yang merasakan deman bahkan tidak lebih dari 20 persen dari total pasien Omicron di rumah sakit pemerintah itu.

"Ternyata yang banyak itu adalah gejala batuk dan nyeri tenggorokan."

"Nyeri tenggorokan dan batuk gatal tenggorokan Ini adalah gejala yang khas dari Omicron."

"Berbeda dengan Alfa, Beta, dan Delta, itu biasanya entry point-nya atau gejalanya adalah demam."

"Demam yang kami dapatkan di rumah sakit kami itu hanya 18 sampai 20 persen (dari jumlah total pasien Omicron yang dirawat)," kata Erlina, dikutip dari Kompas TV, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Simak Datanya Sepekan Terakhir, Terbaru Tambah 9.905

Baca juga: Presiden Jokowi Sarankan Pasien Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Isolasi Mandiri di Rumah 5 Hari

Berita Rekomendasi

Erlina menyebut pasien Omicron tidak ada yang merasakan sesak di dada.

Bahkan juga tidak ada yang memerlukan bantuan oksigen.

"Kemudian juga tidak ada yang sesak, tidak ada yang butuh oksigen, baik yang terkonfirmasi positif maupun yang probable."

"Itu menunjukkan keterlibatan atau kerusakan parunya nggak ada," jelas Erlina.

Menurut Erlina, mayoritas pasien Omicron hanya mengeluhkan gejala yang muncul di bagian saluran napas atas.


"Itu terjadi karena Omicron ini, dari data-data yang ada, memang menunjukkan bahwa berkembang biaknya atau replikasi itu ada di saluran napas atas, tidak sampai ke bawah."

"Kalaupun sampai ke bawah itu sedikit saja, tidak sampai 20 persen."

Baca juga: Nyaris Tembus 10 Ribu, Berikut Sebaran 9.905 Kasus Covid di Indonesia pada Hari Ini: DKI Tertinggi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas