Menkes Beberkan Ciri-ciri Omicron dan Cara Cegah Penularannya, Gejala Ringan Seperti Flu Biasa
Menkes meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
![Menkes Beberkan Ciri-ciri Omicron dan Cara Cegah Penularannya, Gejala Ringan Seperti Flu Biasa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menkes-budi-gunadi-sadikin___.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Budi menyampaikan, Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."
"Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022), dilansir laman Kemenkes.
Baca juga: Indonesia Dalam Posisi Rawan dalam Hadapi Varian Omicron
Baca juga: Menkes: 75 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia adalah Omicron, Termasuk Mayoritas Kasus di Jakarta
Ciri-ciri selanjutnya, yakni tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah.
Tak hanya itu, tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga, pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri.
Cara Mencegah Penularan Omicron
Menkes Budi berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.
Yang paling penting, kata dia, selalu pakai masker dan hindari kerumunan.
Mengingat, penularan varian Omicron akan semakin tinggi.
"Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi."
"Tapi kalau pun tertular, tidak usah panik. Yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin."
"Jika ada gejala ringan, minum obat," kata Menkes.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit," jelasnya.
Budi juga mengimbau masyarakat agar segera vaksinasi untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Baca juga: UKHSA: Vaksin Booster Tingkatkan Perlindungan Terhadap Kematian akibat Omicron hingga 95 Persen
Baca juga: Varian Baru Covid-19 dari Indonesia, Berbeda dari Omicron dan Delta, Ini Penjelasan dari Kemenkes
![Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menkes-budi-gunadi-sadikin.jpg)
Prediksi Puncak Omicron
Sebelumnya, pemerintah memprediksi puncak kasus varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Menkes Budi menyampaikan, berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah negara puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya berkisar antara 35-65 hari.
“Indonesia pertama kali kita teridentifikasi (varian Omicron) adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naiknya di awal Januari."
"Antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi."
"Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujarnya, Minggu (16/1/2022), dikutip dari laman setkab.go.id.
Baca juga: Cara Dapat Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis Pasien Omicron
Baca juga: 7 Gejala Orang Terpapar Varian Omicron, Rambut Rontok Berlebih hingga Muncul Ruam Kulit
Pemerintah akan melakukan pengetatan penegakan disiplin protokol kesehatan yang didukung oleh implementasi PeduliLindungi.
Selain itu, upaya testing dan tracing juga akan diperkuat dengan dukungan dari TNI/Polri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)