Tangis Azis Syamsuddin di Ruang Sidang, Ungkap Perjalanan Hidup Hingga Keinginan Menjadi Dosen
Azis Syamsuddin menangis saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin menangis saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (31/1/2022).
Azis Syamsuddin diketahui duduk sebagai terdakwa dalam kasus suap terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengawali nota pembelaan dengan menyampaikan curahan hatinya.
Ia mengungkap kilas balik perjalanan hidup dan latar belakang keluargannya.
"Saya bermaksud mengawali nota pembelaan saya ini dengan curahan hati yang menceritakan kembali kilas balik kehidupan saya jati diri saya yang sesungguhnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembentukan karakter saya," kata Azis Syamsuddin mengawali nota pembelaannya.
Ia mengungkap dirinya lahir dari pasangan almarhum Syamsuddin Rahim dan almarhum Chosiah Hayum pada 31 Juli 1970 di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta.
Azis merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Baca juga: Azis Syamsuddin Kapok Berpolitik, Janji Setelah Bebas Jadi Dosen atau Advokat
Ia mengaku bila ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri di bank milik pemerintah.
Semasa kecil, dirinya senantiasa mengikuti ayahnya bertugas di berbagai daerah mulai dari Singkawang Kalimantan Barat, Jember Jawa Timur, Padang Sumatera Barat, hingga berakhir di Jakarta.
Menurut dia, rata-rata setiap 3 tahun sekali ayahnya selalu pindah tempat dinas.
Sehingga, ia pun harus mengikuti ayahnya berpindah tempat tinggal.
Selama menjalani hidup mengikuti ayahnya bertugas, dirinya kerap dipelonco.
"Setiap 3 tahun saya selalu dipelonco di berbagai daerah karena saya tidak bisa menggunakan bahasa daerah setempat sehingga saya harus dipelonco dan tegar menghadapi," kata Azis.
Hingga akhirnya, ayahnya pun pensiun dan menetap di Jakarta.
Baca juga: Sambil Menangis, Azis Syamsuddin Cerita Masa Kecilnya Sering Dirundung Teman-temannya