Mengenal Berbagai Istilah dalam Perayaan Imlek: Angpao, Cap Go Meh hingga Barongsai
Tahun Baru China atau Tahun Baru Imlek perayaan tahunan masyarakat Tionghoa. Ini pengertian istilah dalam perayaan Imlek, angpao hingga Cap Go Meh.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian berbagai istilah dalam perayaan Imlek.
Tahun Baru China atau dikenal dengan Tahun Baru Imlek dirayakan setiap tahun oleh masyarakat Tionghoa.
Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan lampion, dekorasi warna merah, angpao hingga barongsai.
Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15.
Baca juga: Perbedaan Liong dan Barongsai dalam Tradisi Perayaan Imlek
Baca juga: Apa Arti Tahun Macan Air pada Imlek 2022? Ini Penjelasannya
Berikut istilah-istilah yang digunakan dalam perayaan Imlek, dikutip oleh Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Angpao
Pemberian angpao mungkin merupakan salah satu tradisi paling terkenal selama Imlek.
Dikutip dari Travel China Guide, amplop merah yang berisi uang keberuntungan, atau hongbao dalam bahasa China, adalah hadiah uang yang diberikan dalam beberapa acara atau festival penting, terutama saat Tahun Baru China atau Imlek, yang dimasukkan ke dalam kertas merah.
Merah adalah warna yang paling populer dan dianggap sebagai keberuntungan di China.
Jadi, orang menggunakan cara ini untuk berbagi berkah dan kebahagiaan satu sama lain.
Angpao biasanya disiapkan oleh orang tua untuk anak-anak selama perayaan Tahun Baru Imlek.
2. Cap Go Meh
Cap Go Meh merupakan perayaan yang dilakukan di hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.
Dikutip dari Kompas.com, kata Cap Go Meh diserap dari Bahasa Hokkian.
'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam.
Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.
Uniknya, penyebutan kata Cap Go Meh sebenarnya populer di Indonesia, di negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura nama festival ini berbeda.
Di China, nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.
Sedangkan di Barat, festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion atau Chinese Valentine's Day).
Dikutip dari chinahighlights.com, Festival Lentera adalah hari terakhir (secara tradisional) dari festival terpenting Tiongkok, Festival Musim Semi/alias festival Tahun Baru Imlek.
Festival Lentera juga merupakan malam bulan purnama pertama dalam kalender Cina, menandai kembalinya musim semi dan melambangkan penyatuan kembali keluarga.
3. Barongsai
Salah satu tarian tradisional Tiongkok yang bisa dikatakan sebagai salah satu pertunjukan wajib dalam rangkaian perayaan Imlek adalah pertunjukkan Barongsai.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, Barongsai merupakan kesenian tari tradisional dari Tiongkok yang biasanya ditarikan oleh dua orang dengan menggunakan kostum menyerupai singa.
Satu orang berada di depan memegang topeng kepala singa dan satu orang lagi berada di belakang berperan sebagai kaki.
Istilah Barongsai ini hanya dikenal di Indonesia.
Kata "Barong" berasal dari seni tari Bali Barong dan kata "Sal" berasal dari Bahasa Hokkian yang berarti singa.
Sedangkan di negeri asalnya, seni tari ini disebut dengan "Wu Shi" dan secara internasional dikenal dengan sebutan "Lion Dance".
Istilah Barongsai merupakan salah satu wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia dan pada tahun 2010, kesenian Barongsai ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia.
Baca juga: 7 Makanan Khas Tahun Baru Imlek, Dipercaya Bawa Keberuntungan
Baca juga: KUMPULAN Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2022 dan Link Twibbon, Cocok Dibagikan ke IG, FB, dan WA
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa merupakan simbol keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan.
Tarian Barongsai diselenggarakan untuk mengusir roh jahat, memberikan kemakmuran, dan keberuntungan.
Tarian diiringi dengan musik yang meriah yang berasal dari alat musik simbal, gong, dan terompet.
Pertunjukkan Barongsai biasanya diselenggarakan di vihara maupun kelenteng, Pecinan, maupun pusat-pusat perayaan Imlek seperti di lapangan ataupun mall.
(Tribunnews.com/Yurika)(Kompas.com/PSilvita Agmasari)