Hasto Beberkan Kaitan Sejarah Penjajahan Indonesia, Orde Baru, Hingga Green and Blue Economy
Hasto menjelaskan konsep ekonomi hijau dan biru muncul sebagai respons atas eksploitasi sumber daya alam (SDA) untuk kepentingan kapitalisme.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan Pancasila dan Pola Pembangunan Semesta Berencana yang pernah dibuat di zaman Soekarno sejalan dengan konsep ekonomi hijau dan biru (green and blue economy).
Sudah saatnya Indonesia mewujudkannya, dan perguruan tinggi berperan besar di dalamnya.
Hasto menyampaikan itu saat berbicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan secara virtual oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/2/2022).
Temanya adalah "Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Ekonomi Hijau dan Digital Menuju Indonesia Emas 2045".
Hadir Rektor Unnes Fathur Rokhman, dengan moderator adalah Heri Yanto, Dekan Fakultas Ekonomi Unnes.
Hasto menjelaskan konsep ekonomi hijau dan biru muncul sebagai respons atas eksploitasi sumber daya alam (SDA) untuk kepentingan kapitalisme.
Konsep ini mendorong agar eksploitasi alam yang berlebihan dihentikan, diganti dengan pengembangan ekonomi nasional dan dunia yang memperhatikan aspek sustainability, inklusif, melibatkan warga, dan berkeadilan.
Menurut Hasto, lahirnya Indonesia juga didorong oleh keprihatinan sejenis. Bung Karno melihat Indonesia saat itu hanya menjadi sumber bahan baku ekstraktif yang dibawa ke luar negeri untuk kepentingan kapitalisme global.
Itulah salah satu yang melahirkan konsep Pancasila sebagai falsafah dasar Indonesia Merdeka. Pancasila mengandung nilai keadilan sosial, mengobarkan semangat kemanusiaan, yang sejalan dengan parameter ekonomi hijau dan biru.
"Tanpa nilai kemanusian takkan mungkin nilai pelestarian lingkungan akan tumbuh. Dalam perspektif itu, Pancasila sebagai falsafah juga menjawab tantangan green economy," kata Hasto.
Hasto mengatakan pihaknya mengusulkan agar teks pancasila tetap dibacakan di acara-acara di kampus. Sebab Pancasila bukan sekedar the way of life, namun juga konsepsi kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
"Maka perguruan tinggi seharusnya wajib membacakan teks Pancasila pada tiap acara resmi, agar spirit Pancasila yang mengandung cita-cita kemerdekaan dan sekaligus menjawab suatu tata dunia baru pasca perang dunia kedua betul-betul dapat kita rasakan," kata Hasto.
Untuk mewujudkan konsep ekonomi berbasis Pancasila, strategi Bung Karno saat itu adalah dengan pembangunan Indonesia melalui politik tata ruang dengan menetapkan koridor perekonomian strategis.
Baca juga: Rayakan Ramadan, Natal, Hingga Imlek 2022, PDIP Teguh Jadi Rumah Kebangsaan Indonesia Raya
Hal itu termuat dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana. Bahkan di dalam penguasaan teknologi atom pun sudah dirancang dengan baik saat itu.