Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhaimin Sebut Sejumlah Anggota DPR Terpapar Covid-19 Saat Hadiri Rapat dan Buka Masker

Atas dasar itu, Gus Muhaimin menyatakan para pimpinan DPR dan Sekjen DPR melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan agenda rapat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Muhaimin Sebut Sejumlah Anggota DPR Terpapar Covid-19 Saat Hadiri Rapat dan Buka Masker
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapkan, mayoritas anggota Dewan terpapar Covid-19 saat menghadiri rapat dan membuka masker di dalam ruangan.

Informasi itu diperoleh Muhaimin berdasarkan penuturan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.

"Ya benar yang paling banyak klaster rapat, pertemuan tertutup dan membuka masker," kata Gus Muhaimin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/2/2022).

"Yang paling dengar dari Ketua Komisi X rapat di Komisi X. Kalau enggak salah 7 (anggota terpapar Covid-19)," imbuhnya.

Atas dasar itu, Gus Muhaimin menyatakan para pimpinan DPR dan Sekjen DPR melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan agenda rapat.

Baca juga: 9 Anggota DPR dan 80 Pegawai Kena Covid-19, MKD Hingga Ruang Pimpinan DPR Lockdwon

Dia menyebut saat ini rapat di Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dibatasi kehadiran fisik hanya 30 persen, sisanya mengikuti secara virtual.

Berita Rekomendasi

"Jadi evaluasi rapat maksimal 30 persen dari anggota komisi dan swab antigen. Kta minta supaya tidak membuka makser sama sekali," pungkas Ketum PKB itu.

9 Anggota DPR Positif Covid-19

Kemarin, Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan saat ini anggota Dewan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 9 orang.

Selain itu ada 80 orang yang terkonfirmasi Covid-19 dari lingkungan PPNS dan tenaga ahli anggota Dewan.

"Berkaitan dengan tracing kami di lingkungan DPR ini, saat ini yang dilakukan melalui laboratorium kita ada 9 anggota DPR yang positif dan 80 orang dari lingkungan pegawai PPSN dan tenaga ahli Dewan," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Indra menduga kesembilan anggota DPR terpapar Covid-19 dari luar lingkungan Kompleks Parlemen.

Dia menyebut saat ini semua anggota DPR tersebut sedang menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.

"Jadi tracing kami di Sekretariat Jenderal maupun anggota yang kena dugaan kami klasternya di luar," ujar Indra.

Lebih lanjut, Indra belum bisa memastikan apakah anggota yang terpapar Covid-19 itu varian Omicron atau bukan.

Namun, pihaknya melalui laboratorium milik Setjen DPR terus memantau perkembangan kesembilan anggota DPR itu.

"Dengan gejala yang ada kami melakukan tracing, melakukan swab antigen dan PCR. Jadi tentu kalau spesifik Omicron atau tidak, ini kami minta baik anggota dari Sekretariat Jenderal saat ini melakukan karantina mandiri," ujarnya.

"Mungkin nanti sambil kita monitor, kami masih monitor semuanya apakah ada gejala Omicron. Sejauh ini masih positif Covid-19," pungkasnya.

Hentikan Sementara Aktivitas

Lebih jauh, Indra Iskandar mengungkapkan pihaknya bakal menghentikan sementara kegiatan kunjungan kerja (kunker) bagi anggota Dewan sebagai dampak dari merebaknya kasus Covid-19 di lingkungan Kompleks Parlemen.

Menurut dia rencana tersebut akan disampaikan dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR.

"Berkaitan dengan kegiatan kunker kunker oleh pimpinan DPR juga akan diperketat, bahkan sementara akan dilakukan stop dulu tapi itu akan disampaikan di Bamus terdekat. Jadi ini bagian dari pengendalian semua kegiatan dewan," katanya.

Sementara itu, untuk di lingkungan DPR sendiri akan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebesar 50 persen.

"Untuk di lingkungan Sekretariat Jenderal sudah dilakukan edaran di tanggal 26 Januari bahwa maksimal kegiatan WFH dan WFO itu 50 persen," ucapnya.

Lebih lanjut, Indra menyebut ada sebagian Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang menerapkan lockdown setelah ada anggota yang terpapar Covid-19.

Kata dia, kebijakan lockdown menjadi inisiatif di masing-masing AKD.

"Lockdown di masing-masing alat kelengkapan dewan ini saat ini masih menjadi inisiatif di masing-masing alat kelengkapan dewan," pungkas Indra. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas