Pejalanan Laksdya TNI Amarulla Octavian, Berawal Tugas di Kapal Kombatan Hingga Jadi Rektor Unhan
Sosok Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka, seorang rektor yang bidangnya berkaitan erat dengan dunia akademik, penelitian, dan pendidikan ternyata memiliki pengalaman panjang di kapal-kapal kombatan TNI Angkatan Laut (AL).
Sosok tersebut adalah Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU.
Di ruang tamu rektor Unhan RI Sentul Kabupaten Bogor, alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 tersebut bersedia membagi ceritanya selama berkarier di TNI AL saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Setelah lulus dari AAL, Amarulla mengungkapkan bertugas di banyak kapal-kapal kombatan TNI AL.
"Kalau disebut di Angkatan Laut, kombatan itu fregat, destroyer, korvet. Karena ada juga kapal-kapal angkatan laut yang non kombatan. Misalnya LST, kapal bantu angkut dan sebagainya. Jadi kalau di Angkatan Laut kapal-kapal kombatan itu, saya banyak bertugas di sana," ungkap Amarulla pada Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Laksdya TNI Amarulla Octavian Harap Unhan RI Raih Akreditasi Internasional Pada 2024
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada lima KRI yang pernah dikomandaninya di antaranya KRI Ki Hajar Dewantara-364, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Tjiptadi-881, dan KRI Karel Satsuitubun-356.
Pria kelahiran Surabaya 24 Oktober 1965 tersebut juga pernah bertugas sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat Komando Armada Timur.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada Barat (Koarmabar).
"Kalau Guspurla itu markasnya di laut. Jadi saya beserta staf pada waktu itu selalu bergerak di laut," kata dia.
Baca juga: Unhan RI Berencana Bangun Vokasi Logistik Militer di Wilayah Perbatasan
Di Koarmabar ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf.
Mantan Komandan Lanal Sangatta yang juga pernah bertugas di beberapa pusat pendidikan TNI AL untuk melaksanakan operasi laut tersebut ternyata memiliki riwayat panjang di dunia akademik.
"Jadi S2 saya di Perancis itu ada dua. Jadi yang pertama saya S2 di bidang geopolitik dan industri pertahanan. Kedua, saya memang S2 nya untuk ilmu perang," ungkap Amarulla.
Guru Besar bidang Sosiologi Keamanan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI tersebut juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dengan disertasi tentang sosiologi militer.
Amarulla juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan sebelum menjadi Komandan Seskoal hingga pada 2020 lalu ia dipercaya menjabat sebagai Rektor Unhan RI.
Baca juga: Universitas Pertahanan RI Punya Laboratorium yang Bisa Deteksi Semua Serangan Siber ke Indonesia
Sebagai seorang perwira tinggi TNI AL sekaligus intelektual, impian Amarulla belum berakhir.
Ia bercita-cita menjadi membuka program post doctoral di Unhan RI.
Untuk meraih mimpi itu, kata Amarulla, Unhan RI harus memperbanyak dosen yang pangkatnya lebih tinggi.
"Ini sebetulnya merupakan salah satu peluang bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan supaya profesor-profesor itu tetap berprestasi. Didorong. Mereka harus jadi profesor di Internasional," kata Amarulla.