Kisah Natalius Pigai, Pernah Ditolong Wanita Misterius Saat Kesulitan Kuliah di Yogyakarta
Mantan Komisioner Komnas HAM tak segan-segan mengkritik kebijakan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan rakyat.
Editor: Hasanudin Aco
Masalah pertama yang dihadapi Natalius Pigai kala harus merantau ke Jakarta ialah soal biaya.
Saat Natalius Pigai muda minta ingin kuliah, dia hanya diberikan uang Rp 5000 oleh ibunya.
"Ibu saya kasih Rp 5000 waktu itu karena bapak saya belum pulang udah hampir 6 bulan, dia itu dinas di desa terpencil," kata Natalius Pigai menceritakan perjuangannya untuk kuliah.
Uang Rp 5000 tentunya tak cukup untuk biaya dia merantau ke Jawa.
Natalius Pigai makin panas ketika melihat rekan-rekan sekolahnya banyak yang melanjutkan pendidikan ke sejumlah kota besar di Indonesia.
"Teman saya yang tidak pintar ada yg ke Jayapura, ke Jawa, ke Makassar, ke Manado, tapi saya masa tidak.
Disitu saya cemburu, saya menangis," tutur Natalius Pigai.
Melihat keinginan Natalius Pigai yang begitu kuat untuk kuliah, sang ibu akhirnya menuju Nabire untuk menjual hasil dagangannya.
Uang tersebut sebesar Rp 300 ribu kemudian diserahkan ke Natalius Pigai untuk bekalnya merantau ke Jawa.
"Kamu bawa uang 300 ribu ini, kamu akan jadi sukses," ucap Natalius Pigai menirukan pesan ibundanya kala itu.
Tak hanya itu, Natalius Pigai menyebut ibundanya juga mendoakannya akan menjadi seorang gubernur di kemudian hari.
"Suatu saat ada momentum dimana kamu akan bertanding.
Tuhan kasih kamu pakaian putih, baju putih, celama putih dan kamu akan pegang tongkat, disini bintang (pundak)
Kamu akan jadi gubernur," lanjut Natalius Pigai menceritakan ucapan ibundanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.