Enggartiasto Lukita: Urusan Negara dan Bangsa Menjadi Tanggung Jawab Bersama
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Enggartiasto Lukita, mengajak kepada seluruh anak bangsa supaya bersatu untuk Indonesia lebih baik.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Enggartiasto Lukita, mengajak kepada seluruh anak bangsa supaya bersatu untuk Indonesia lebih baik.
Menurutnya, segala perbedaan suku, budaya, bahasa, serta adat istiadat justru menjadi anugerah untuk saling menjaga.
”Sekarang, sadarlah seluruh warga negara Indonesia. Keturunan apa pun, apakah keturunan Tionghoa, keturunan Arab dan keturunan India, mari kita berbuat yang lebih baik,” ungkap Enggar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/2/2022).
Dia mengatakan jika semua warga memiliki tekad dan pandangan yang sama bahwa Indonesia harus dijaga dan dirawat.
"Di mana.pun kita berada, apa pun peranan kita, sekecil apa pun kontribusi kita, kita harus lakukan itu demi Indonesia,” katanya.
Mantan Menteri Perdagangan itu mengakui jika semangat saling menjaga dan menghormati antar sesama sudah ditunjukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Rawat Toleransi di Belitung, Sahabat Ganjar Bantu Renovasi Rumah Ibadah Tiga Agama
Sejak periode pertama hingga periode kedua, Enggar menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah mau dan tidak pernah membeda-bedakan.
"Tidak pernah dilihat latar belakang apa, agamanya apa, sukunya, tidak ada. Beliau tidak mempedulikan itu. Jadi benar-benar menyamakan semua status warga negara itu sama diberikan hak yang sama," kata Ketua Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) 2012–2022.
Kebebasan dan persamaan hak bagi warga keturunan Tionghoa tidak Enggardapatkan pada tahun 70-an.
Enggar pun mempunyai pengalaman yang pahit ketika menjadi mahasiswa di Bandung, Jawa Barat.
"Sejak mahasiswa, saya menjadi makhluk yang langka. Orang yang langka di Bandung karena saya keturunan China," kata dia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kagumi Toleransi Keluarga Jongkis, Meski Berbeda Agama Namun Hidup Rukun
Tapi, karena mempunyai niat untuk berbuat lebih baik, Enggar memberanikan diri datang ke presidium dewan mahasiswa untuk bergabung ke dalam organisasi kampus.
"Saya Kristen dan keturunan China. Saya mau berbuat dan mau aktif. Boleh enggak? Tapi, saya tidak mau diperlakukan berbeda. Saya tidak mau dibedakan dan saya tidak mau membedakan diri,” ujat Enggar.
Berbekal mental itulah, akhirnya Enggar memberanikan diri untuk masuk ke dunia politik.
Dirinya pun menjadi anggota DPR RI selama tiga periode.
Namun, pertengahan tahun 2013, dia memilih mengundurkan diri dari anggota DPR sekaligus dari Partai Golkar.
”Saya mau bersama-sama membesarkan partai (NasDem) dengan Pak Surya Paloh, karena saya terlibat sejak awal di Ormas Nasional Demokrat," kata dia.