Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pramono Anung: Presiden Tidak Senang Menterinya Ngomong Terlalu Lama

Jokowi tidak senang menterinya berbicara atau persentasi terlalu lama dalam rapat terbatas ataupun sidang kabinet.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pramono Anung: Presiden Tidak Senang Menterinya Ngomong Terlalu Lama
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI
Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam Siaran Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs) di YouTube Sekretariat Kabinet RI hari ini, Jumat (4/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak senang menterinya berbicara atau persentasi terlalu lama dalam rapat terbatas ataupun sidang kabinet.

Hal itu disampaikan Pramono Anung dalam Podkabs (Podcast Kabinet dan Setkab) yang tayang perdana di YouTube Sekretariat Kabinet, Jumat (4/2/2022).

"Presiden (Jokowi) adalah presiden yang enggak seneng basa basi. Enggak senang menterinya ngomong terlalu lama, yang penting adalah substansinya apa dan apa yang harus beliau putuskan,” katanya.

Pramono menambahkan, pelaksanaan Sidang Kabinet sebagai forum pengambilan keputusan berlangsung sangat efektif.

Dalam waktu yang sangat singkat, para menteri harus dapat memaparkan substansi yang ingin disampaikan.

Baca juga: Alasan Pramono Anung Enggan Banyak Bicara di Depan Publik Saat Menjabat Menseskab

Ia mencontohkan, untuk satu Rapat Terbatas secara keseluruhan dialokasikan waktu satu jam.

BERITA REKOMENDASI

“Jadi satu Ratas itu kita alokasikan waktu satu jam," katanya.

Pramono mengatakan salah satu tugasnya menjadi Seskab adalah mengelola penyelenggaraan Sidang Kabinet, termasuk Rapat Terbatas, yang merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan pada kabinet pemerintahan di Indonesia.

“Semua keputusan (diambil) di Sidang Kabinet. Termasuk mulai dari urusan vaksin, urusan evaluasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), itu semuanya oleh Presiden diputuskan dalam Sidang Kabinet,” ujarnya.

Baca juga: Bersepeda Jadi Cara Pramono Anung dan Saleh Husin Tingkatkan Imunitas di Masa Pandemi

Dalam Sidang Kabinet kata dia para menteri akan memaparkan usulan kebijakan untuk kemudian diputuskan oleh Presiden.

Misalnya saat Presiden memutuskan harga minyak goreng, minyak curah menjadi Rp14 ribu.


Keputusan tersebut diambil setelah Presiden mendengar sejumlah usulan dari Menterinya.

Pramono menegaskan, pihaknya berperan sebagai ketua kelas dalam kabinet pemerintahan.

Baca juga: Podcast Setkab Tayang Perdana di YouTube, Pramono Anung Cerita Kehidupan Pribadi hingga Sosok Jokowi

Dalam penyelenggaraan Sidang Kabinet, Seskab menentukan para menteri yang dapat menyampaikan paparan beserta alokasi waktu paparannya berdasarkan prioritas substansinya.

“Kalau topiknya menarik, itu yang daftar (untuk presentasi) bisa puluhan. Padahal waktunya yang kita kasih kesempatan mungkin hanya 4-5 orang. Itu harus kita pilih. Kita harus tahu menteri mana yang substansinya lebih dibutuhkan oleh Presiden, based on priority,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas