Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Regulasi Berlebihan, Wapres Harap Digitalisasi Dikelola dengan Baik

untuk dapat mengelola peluang serta dampak digitalisasi dengan baik, diperlukan pengaturan regulasi secara proporsional.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Hindari Regulasi Berlebihan, Wapres Harap Digitalisasi Dikelola dengan Baik
Foto: Dokumentasi Biro Pers Media dan Informasi Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa modern seperti saat ini, digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang dan tantangan, serta dampak positif maupun negatif di masyarakat.

Peluang dan dampak positif tersebut dapat dilihat dari hadirnya aplikasi-aplikasi digital hampir di seluruh sektor kehidupan di antaranya sektor perdagangan, keuangan, perbankan, pendidikan, dan pelayanan publik.

Oleh karena itu, untuk dapat mengelola peluang serta dampak digitalisasi dengan baik, diperlukan pengaturan regulasi secara proporsional agar seluruh sisi digitalisasi dapat dikelola dengan baik.

Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional 2022 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (07/02/2022).

“Pengaturan secara proporsional harus diimplementasikan. Tendensi overregulation (regulasi berlebihan) perlu dihindari,” ujar Wapres.

Baca juga: Di Peringatan Hari Pers Nasional 2022, Wapres: Indonesia Harus Berdikari Secara Digital

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, pengaturan secara proporsional ini harus bersifat dinamis dan tidak diartikan secara kaku.

“Di satu sisi, kita ingin mengembangkan aspek positif digitalisasi seperti pengembangan ekonomi, kemajuan ekonomi kreatif dan UMKM, serta memberi ruang bagi inovasi digital karya anak bangsa. Di sisi lain, kita ingin tetap melindungi iklim demokrasi, kebebasan berpendapat, dan berekspresi melalui regulasi-regulasi yang mengatur segi-segi digitalisasi,” ungkap Wapres.

Berita Rekomendasi

Wapres menegaskan, seiring peningkatan transaksi digital, aliran modal pun diproyeksikan akan terus masuk ke Indonesia sebagai negara tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara.

Untuk itu, Indonesia tidak boleh hanya berperan sebagai pasar yang besar dari produk-produk teknologi digital global, tetapi harus mengambil manfaat digitalisasi ini dengan baik.

“Indonesia harus memiliki posisi tawar yang kuat dan mampu mengambil manfaat-manfaat alih teknologi dan inovasi. Indonesia harus berdikari secara digital. Roda ekonomi digital juga harus mampu menjangkau pelaku usaha besar hingga mikro dan kecil,” tegas Wapres.

Baca juga: Penonton MotoGP Mandalika Wajib Lampirkan Tes PCR dan Telah Vaksin Dosis Kedua

Baca juga: I Nyoman Nuarta Dibalik Patung Jokowi Naik Motor yang Bakal Dipasang di Sirkuit Mandalika

Wapres berpesan bahwa penggunaan media digital saat ini adalah sebuah keniscayaan.

Untuk itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat menguasai dan tetap bijak dalam penggunaannya.

“Kita harus mampu mengarungi dunia digital ini agar tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Melek teknologi adalah keharusan, termasuk bijak bermedia sosial. Media massa harus membantu menyediakan konten-konten mendidik untuk tujuan tersebut,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dan Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara M. Ilyas Abibu, serta para jajaran perwakilan pejabat pemerintah pusat dan daerah.

Sementara, Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas