Maju Kembali dalam Munas, Ismak Dkk Punya Visi Misi Regenerasi dan Kemandirian AAI
Berkaca pada organisasi yang pecah karena munas, Nahot berharap Munas AAI kali ini berjalan lancar tanpa ada perpecahan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Maju Kembali dalam Munas, Ismak Dkk Punya Visi Misi Regenerasi dan Kemandirian AAI
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VI di Bandung, Jawa Barat, pada 11-13 Februari 2022 mendatang.
Ada beberapa kandidat yang akan maju memperebutkan kursi Kepemimpinan AAI periode 2021-2026.
Salah satunya paket kandidat Muhammad Ismak yang mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum, Ranto Simanjuntak (calon Wakil Ketua Umum), dan Wenda Aluwi (calon Sekretaris Jenderal).
Baca juga: Munas AAI di Bandung Terpaksa Ditunda Karena Jawa Barat Siaga l Covid-19
"Kalau dari IRW ini sebenarnya paduan dari 3 orang, Ismak, Ranto dan Wenda. Walupun nanti paket ini yang dipilih hanya ketua umumnya saja. Kita memilih Ismak," ujar Ketua DPC AAI Jakarta Pusat Andreas Nahot Silitonga, di Jakarta, Senin (7/2/2022).
Dia menjelaskan Ismak dkk memiliki tekad dan komitmen untuk regenerasi dan kemandirian organisasi AAI sendiri.
"Kalau komitmen Ismak yaitu kemandirian dari AAI, karena AAI ini memang organisasi pendiri dari Peradi yang memang harus mandiri dan harus membuktikan di 5 tahun kepemimpinan kemarin bahwa AAI ini tidak pernah menclak menclok baik itu ke peradi yang sudah terbagi 3 saat itu dan sekarang sudah tidak terhitung lagi berapa organisasi yang mengatasnamakan peradi," ungkapnya.
Baca juga: Gelar Turnamen Futsal, Ketua DPC AAI Jakarta Pusat: Perkuat Imun Jurnalis
Selain kemandirian AAI, regenerasi juga menjadi misi utama Ismak yang akan terus dijalankan pada periode selanjutnya jika terpilih lagi. Memberi kesempatan tunas muda untuk terlibat dan berkontribusi langsung dalam organisasi.
"Regenerasi itu penting untuk berkesinambungan dimana anggota muda diberi kesempatan, dan memang di zaman Ketum Ismak banyak sekali tunas muda yang diberikan kepercayaan bahkan saya sendiri dipilih sebagai Ketua DPC dari jakpus yang dikategorikan muda," tegasnya.
Nahot mengatakan kepemimpinan Ismak di 5 tahun kemarin merupakan masa tersulitnya ditengah polemik perpecahan organisasi advokat.
Ke depannya, sambung Nahot, Ismak dkk akan memilih rekan advokat di AAI yang siap melayani, semangat dan fokus terhadap AAI diperiode 5 tahun mendatang.
Sebagai barisan terdepan yang mendukung Ismak, Nahot juga berkomitmen tidak melakukan black campaign terhadap kandidat lain.
"Fokus kita adalah no black campaign, dari pihak kami sudah berkomitmen dan ini sudah dilakukan hampir satu tahun," jelasnya.
Berkaca pada organisasi yang pecah karena munas, Nahot berharap Munas AAI kali ini berjalan lancar tanpa ada perpecahan.
"Karena di situ ada pertempuran ide dan gagasan juga pencalonan ketua umum sehingga rentan sekali. Harapan saya kita dalam maju kontestasi siap menang siap kalah. Kita harus bertangung jawab pada kesatuan AAI, karena kesatuan AAI bukan sedekah segelintir orang, tapi perjuangan kita bersama," katanya.