UNICEF Terima Donasi Kripto Senilai 1 Juta Dolar AS untuk Kejar Kesetaraan Vaksin
Binance Charity mengalokasikan 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar khusus untuk Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Binance Charity mendonasikan kripto senilai 1 juta dolar AS kepada UNICEF untuk mendukung distribusi global vaksin Covid-19 ke beberapa negara dengan tingkat kasus yang tinggi.
Donasi disalurkan ke sejumlah negara antara lain Ghana, Nigeria, Kenya, Uganda, Mesir, Indonesia, Filipina, Vietnam, Bangladesh, Ukraina dan Brasil.
Binance Charity mengalokasikan 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar khusus untuk Indonesia.
Dana ini untuk membantu biaya operasional untuk pengiriman lebih dari 500 ribu dosis vaksin COVID-19 dan penyediaan peralatan kesehatan, seperti peralatan cold-chain, APD, dan produk kebersihan tangan.
Binance telah memberikan donasi terkait ke perwakilan UNICEF di Luxembourg.
Menurut WHO, kesenjangan vaksin COVID-19 antara negara berpenghasilan tinggi dan negara yang berpenghasilan lebih rendah semakin memburuk dari hari ke hari.
Baca juga: Sebanyak 2,7 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Hibah Pemerintah Australia Tiba di Indonesia
Populasi negara-negara kaya hanya mencakup 14% dari demografi dunia, namun, mereka telah membeli 53% dari vaksin paling efektif yang tersedia.
Untuk dapat menanggulangi secara efektif, vaksin harus didistribusikan secara rata di antara semua negara.
Baca juga: WHO dan UNICEF Minta Pemerintah RI Segera Gelar Pembelajaran Tatap Muka
“Pandemi telah menghancurkan ekonomi lokal dan menutup mobilitas antarnegara.” ujar Kepala Binance Charity Helen Hai dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).
“Vaksin akan memainkan peran utama dalam mengembalikan kehidupan semua orang. Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung dunia dalam memastikan bahwa vaksin tersedia untuk semua sehingga kita dapat mengakhiri pandemi ini bersama-sama,” tambahnya.
Binance Charity mengumpulkan lebih dari 4 juta dolar AS dan menyumbangkan 1,5 juta alat pelindung diri (APD) ke-26 negara yang kini sedang berjuang.