Pengerahan Aparat di Desa Wadas Banjir Kritikan: Minta Ditarik dari Lokasi hingga Kapolri Evaluasi
Soal Pengerahan Aparat di Desa Wadas, tuai kritikan dari sejumlah pihak: Minta Ditarik dari Lokasi hingga Kapolri lakukan evaluasi.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengerahan ratusan aparat ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022) banjir kritikan dari sejumlah kalangan.
Diketahui, sekitar 250 personel dikerahkan untuk mendampingi kegiatan pengukuran lahan dalam rangka pembangunan Bendungan Bener.
Tak berjalan mulus, pengukuran lahan berujung ricuh.
Baca juga: Diduga Ada Maladministrasi, Ombudsman Bakal Lakukan Investigasi Soal Pengamanan Polisi di Desa Wadas
Diduga terjadi dugaan aksi kekerasan yang dilakukan aparat kepada warga saat kejadian.
Bahkan, sejumlah warga sempat dilakukan penangkapaan yang kini sudah dibebaskan.
Pengerahan aparat ini lantas menuai kecaman dari berbagai pihak, pemerintah dan aparat diminta lebih mengedepankan cara persuasif untuk mengatasi konflik Desa Wadas itu.
1. Politisi hingga Komnas HAM Minta Aparat Polisi Ditarik dari Lokasi
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim, menilai Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perlu merespons positif pernyataan PBNU agar menghentikan tindakan represif aparat polisi kepada warga, khususnya dalam konflik di Desa Wadas, Purworejo.
"Sekaligus saya minta agar Kapolri menarik seluruh pasukan polisi dari Desa Wadas dan sekitarnya."
"Ketika rakyat telah menjadi korban, apa pun dalil yang dipakai, pasti tidak bisa diterima akal sehat dan hati nurani," kata Luqman dalam pesan yang diterima Tribunnews.com , Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Pasca Konflik di Desa Wadas, Bagaimana Pengaruhnya terhadap Elektabilitas Ganjar Jelang Pilpres 2024
Menurut dia, kekerasan aparat polisi hanya melengkapi derita dan kesengsaraan warga yang selama ini telah manjadi korban agitasi para provokator dan hasutan makelar kasus (markus) yang menunggangi permasalahan pembebasan lahan milik warga.
Namun, Luqman tetap memberikan apresiasi kepada Kapolri yang telah memerintahkan pembebasan puluhan warga Desa Wadas yang ditangkap dan ditahan polisi.
Anggota Komisi II DPR RI itu menilai ada indikasi adanya hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab kepada warga di Desa Wadas yang memperkeruh suasana desa itu.
"Untuk memulihkan suasana damai dan tenteram di Desa Wadas dan sekitarnya, saya minta Badan Intelijen Negara (BIN) mengerahkan sumber daya secukupnya guna melakukan identifikasi pihak-pihak yang selama ini memperkeruh situasi di Desa Wadas," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.