Anies Dijagokan Warga Jakarta Maju Pilpres 2024, Pengamat: Jika Menang Akan Cetak Rekor Sejarah
Mayoritas warga DKI Jakarta menginginkan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayoritas warga DKI Jakarta menginginkan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Hal itu tercermin dari hasil jajak pendapat publik lembaga Populi Center terkait evaluasi kinerja Pemprov DKI Jakarta dan Peta Politik 2024 yang digelar 26 Januari sampai 1 Februari 2022 yang dirilis 9 Febuari 2022.
Hasil survei Populi Center menunjukkan tingkat kepuasan publik ibu kota terhadap kepemimpinan Anies Baswedan mencapai 86 persen.
Sementara tingkat keterpilihan (elektabilitas) Anies jika ikut berkompetisi di Pilpres 2024 mencapai 34,8 persen di antara 10 tokoh, 45,5 persen atas 3 tokoh mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto serta 59,8 persen jika bersaing dengan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Survei Populi Center soal Formula E: Mayoritas Responden Percaya Anies Tidak Terlibat Korupsi
Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago melihat hasil survei terhadap warga ibu kota itu sebagai hal yang wajar, apalagi melihat tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja dan kepemimpinan Anies di wilayah yang dianggap sebagai miniatur Indonesia itu.
“Anies wajar dan patut berbangga, karena Jakarta tetap dilihat sebagai miniatur Indonesia yang cukup beragam. Secara nasional tetap sangat kompetitif, meskipun tidak ada yang terlalu superior,” ujar Pangi saat dihubungi , Jumat (11/2/2022).
Untuk pilpres 2024, sambung Pangi, Jakarta masih belum bisa merepresentasikan peta politik nasional, karena untuk ranah nasional lebih heterogen model pemilihnya.
Namun Pangi melihat bahwa Anies sudah memiliki ceruk pemilih tersendiri.
“Beliau kan selama ini memiliki basis pemilih religius, meski selama ini terbukti yang terpilih presiden tetap kaum mazhab nasionalis, wakilnya baru dari ulama religius, modelnya sudah begitu dari dulu. Jadi kalau nanti Anies berhasil menang, maka Anies mencetak rekor sejarah,” paparnya.
Tantangan terbesar bagi Anies untuk maju sebagai capres, menurut Pangi, adalah harus memenuhi tiga variabel yakni modal elektoral, tiket partai dan modal biaya.
Oleh karenanya, menurut dia, hasil survei seperti Populi Center ini masih sangat berperan sebagai magnet elektoral, yang mana bagi kandidat bukan kader parpol bisa nantinya dilirik partai, dengan syarat elektabilitasnya moncer dan trend pertumbuhan elektabilitasnya bagus.
“Survei itu punya dua tujuan, pertama untuk mendapatkan tiket partai, kalau elektabilitas tinggi, maka partai merapat dengan sendirinya, karena partai sangat pragmatis dan transaksional, yang penting mereka bakal mendukung yang bakal menang (bandwagon effect). Kedua, survei juga bisa mengiring opini publik. Terakhir survei juga bisa digunakan untuk mencari sponsor atau bohir yg membiayai. Sebab pemilu kita ini mahal, high cost, mustahil tanpa ada pemodal,” tutur Pangi.
Terkait peluang Anies di Pilpres 2024, Pangi melihatnya masih sangat besar. Yang menjadi tantangan tinggal memperbesar basis pemilihnya. Pulau Jawa, lanjutnya, selama ini adalah kunci penentu kemenangan dalam pemilu presiden Indonesia.
“Peluang untuk Pak Anies tetap terbuka lebar dan besar, cuma sekarang ini basis pemilihnya masih kolom kecil, beliau harus terus berupaya melakukan penetrasi basis segmen pemilih," katanya.