Beda Temuan Ganjar dan YLBHI Soal Penangkapan Warga Desa Wadas, Ganjar: Bukan Penangkapan
Ganjar dan pihak YLBHI memiliki temuan berbeda soal penangkapan warga Desa Wadas. Ganjar menganggap itu bukan penangkapan tapi pengamanan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat perbedaan temuan terkait pengamanan 67 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Rabu (9/2/2022).
Penemuan versi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah warga Desa Wadas yang berada di Polsek Bener tersebut tidak ditahan tetapi diamankan.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ganjar setelah melakukan konfirmasi ke Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
"Pada saat kemarin ada yang ditahan itu, saya sudah dibully deh, banyak deh."
"Lalu Pak Kapolda bilang, kami tidak menahan tetapi mengamankan," ujar Ganjar.
Baca juga: Ganjar akan Temui Warga Wadas yang Kontra: Saya Kira Butuh Ruang untuk Menjelaskan
Baca juga: PSI Berharap Tidak Ada Lagi Kekerasan terkait Konflik di Desa Wadas
Setelah itu, Ganjar juga mengungkapkan warga Desa Wadas yang diamankan itu juga dalam kondisi yang baik-baik saja.
"Kami datang dan kami sampaikan, setelah kami datang itu, yaudah deh semua saja hari ini (Rabu 9 Desember 2022) dilepas."
"Lalu saya tanya, ketika mereka di dalam (di dalam kantor polisi), apa kegiatannya? Orang mereka main biliard, mereka seneng-seneng itu," jelasnya.
Terkait beredarnya video soal dugaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan kepada warga Desa Wadas, Ganjar pun meminta maaf.
"Maksud saya biar orang juga tidak situasinya seperti yang terlihat di TV ini, semua serem dan kalau dilihat tidak enak kan itu dilihat, dipaksa, ditarik." ujar Ganjar pada acara Sapa Indonesia di Kompas TV, Jumat (11/2/2022).
"Karena terjadi cerit di publik, ada yang dipukul, ada yang kena pukul dan ditarik, ya saya sebagai Gubernur meminta maaf lah pada soal kejadian kemarin itu, yang ini tidak boleh terulang."
"Maka mesti direview modelnya, dan kami kembali lagi untuk didorong pada mereka yang setuju dulu untuk diukur, yang lain (warga yang kontra) enggak." imbuhnya.
Temuan YLBHI: Masyarakat Ditangkap hingga Disweeping
Temuan berbeda didapatkan oleh Kepala Bidang Advokasi YLBHI, Zaenal Arifin soal pengamanan 64 warga Desa Wadas.