Selain PPP, Fraksi NasDem di DPR Juga Setuju Pembelian Jet Tempur F-15 Pakai Utang
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan setuju jika pemerintah membeli jet tempur F-15 melalui utang.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan setuju jika pemerintah membeli jet tempur F-15 melalui utang.
Farhan menjelaskan setiap pembelian alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari luar negeri dengan jumlah banyak pasti menggunakan mekanisme pinjaman luar negeri yang sudah disetujui oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Indonesia dinilai memiliki rekam jejak yang baik dalam hal tersebut.
"Setiap pembelian alutsista dari luar negeri dengan jumlah sebanyak itu pasti menggunakan mekanisme pinjaman luar negeri yang sudah disetujui oleh Bappenas dan Kemenkeu," kata Farhan kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
"Bukan hal besar, karena skema pinjaman luar negeri Indonesia untuk program pemerintah memiliki kredibilitas yang baik di mata kreditor dunia," lanjutnya.
Baca juga: Legislator PPP Tak Masalah Pembelian Pesawat Tempur F-15 Pakai Skema Utang
Di sisi lain, Farhan menilai dari kondisi politik global, pembelian jet tempur F-15 dari Amerika Serikat menunjukkan dominasi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam pengadaan alutsista modern di Indonesia dan regional Asia Tenggara.
Hal itu tak terlepas dari persaingan global antara AS dengan China yang meluaskan pengaruhnya melalui kekuatan ekonomi.
"Dari sudut pandang AS dan kawan-kawan, dalam konteks persaingan eksistensi militer AS versus China, pembelian ini akan menjaga keseimbangan kekuatan militer dunia di regional Asia Tenggara," tandasnya.
Legislator PPP Tak Masalah Pembelian Pesawat Tempur F-15 Pakai Skema Utang
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Syaifullah Tamliha, juga tak mempermasalahkan jika pemerintah membeli jet tempur F-15 melalui skema utang.
Menurut Tamliha, pemerintah pasti telah memperhitungkan anggaran tersebut, termasuk menegosiasikan bunga yang murah dan lunak dalam pengajuan utang untuk pembelian jet tempur F-15 tersebut nantinya.
"Sepanjang pengadaan Alutsista kita memang sangat mendesak bagi pertahanan negara, meskipun pembelian dengan cara utang tentunya sudah diperhitungkan kemampuan negara untuk membayarnya, termasuk negosiasi bunga yang murah dan lunak (jangka panjang)," katanya kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Selain itu, Tamliha menyebut bahwa rencana pembelian jet tempur F-15 dan jet tempur Dassault Rafale sudah masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Sistem Pertahanan Negara.
Pembelian jet tempur itu memperkuat Alutsista sekaligus memodernisasi angkatan perang Indonesia.
"Alutsista tersebut sangat diperlukan bagi pertahanan negara, maka kita mendukung sepenuhnya langkah Menteri Pertahanan dan Panglima TNI agar Alutsista kita semakin modern sesuai perkembangan industri pertahanan internasional," ucapnya.
Untuk diketahui, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) telah menyetujui proposal pembelian F-15 dari Indonesia beserta sejumlah perlengkapan yang berhubungan dengan itu senilai sekira USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 199 triliun.
Persetujuan itu diberikan tak lama setelah Indonesia meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale dengan Prancis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.