Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Susi Air Terdepak, Ternyata Sewa Hanggar di Malinau Ternyata Sebesar Rp35 Juta Per Bulan

Harga sewa hanggar di Bandar Udara Robert Atty Bessing di Malinau, Kalimantan Utara mencapai Rp35 juta per bulan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MALINAU - Harga sewa hanggar di Bandar Udara Robert Atty Bessing di Malinau, Kalimantan Utara mencapai Rp35 juta per bulan.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau Ernes Silvanus.

Baru-baru ini Susi Air terdepak dari Hanggar ini.

Buntutnya, Bupati dan Sekda Malinau disomasi dan diminta ganti rugi Rp8,9 miliar oleh Susi Air. 

Ia menyebutkan harga sewa hanggar bandara Malinau terus meningkat setiap tahunnya.

Pada 2018 lalu, kata Ernes, harga sewa hanggar itu masih sebesar RpRp27,5 juta per bulan oleh Susi Air.

Harga sewa hanggar tersebut pun terus meningkat hingga akhirnya Rp35 juta per bulan pada 2022.

BERITA TERKAIT

"Jadi tahun 2018 Susi Air itu pernah menyewa juga itu sekitar Rp27,5 juta per bulan."

"Beberapa tahun kemudian setelah dievaluasi, biayanya naik menjadi sekitar Rp33,35 juta."

"Nah di tahun 2022 ini kita menilai lagi berapa kelayakan nilai hanggar itu. Ternyata berdasarkan penilaian itu sekitar Rp35 juta," ujar Ernes saat ditemui di Malinau, Minggu (13/2/2022). 

Ia menuturkan harga sewa tersebut pun tetap bagi siapa saja yang ingin mengkontrak hanggar tersebut.

Hal ini sekaligus membantah adanya kabar persaingan harga yang menjadi penentu pihak penyewa hanggar.

"Siapa pun yang menerima kontrak atau kerjasama dengan pemerintah daerah ya tetap membayar itu. Bukan si A si B si C tapi itu memang tetap objek anggaran segitu," jelas Ernes.

Ernes juga menyampaikan harga sewa yang ditetapkan akan dievaluasi setiap tahunnya.

Menurutnya, penyewaan hanggar ini diharapkan bisa menjadi pemasukan bagi Pemda Malinau.

"Jadi tetap, siapa pun penerima kontrak untuk tahun ini segitu. Yang tahun lalu itu Ibu Susi Rp33,35 juta. Sudah ada perhitungannya. Setiap tahun dievaluasi karena harapan dari objek itu kita bisa kembalikan lagi," pungkas Ernes.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas